Jika kamu sayang aku
maka kamu akan selalu ada di hatiku
itu suaru kebenaran
teruslah menyayangi aku
kita saling membutuhkan
Jika kamu tidak menyayangiku lagi
kamu akan tetap ada di hatiku
itu suatu kebenaran
belajarlah untuk menyayangi aku
aku membutuhkanmu
Jika kamu sayang aku
namun kamu tidak pernah ada di hatiku
itu suatu kesalahan
berhentilah berharap padaku
Jika kamu tidak menyayangi aku
dan kamu tidak ada di hatiku
itu suatu kebenaran
tak perlu dipertanyakan.
Listen
Senyummu dalam Modus Ponen:
Melihat senyum sang surya
Hatiku terlambung ke angkasa
Sang surya mencurahkan hangat senyumnya
hatiku pun terlambung melampaui angkasa
Silogisme senyumanmu untukku:
Melihat senyum sang surya
Hatiku terlambung ke angkasa
Saat hatiku terlambung ke angkasa
tak ada aksara indah yang mampu
melukiskan girang hatiku
Sang surya tersenyum menyinari hariku
untaian aksara indah berguguran
tak ada yang mampu melukiskan
bahagia hatiku
Modus tolen senyummu untukku:
Sang surya tersenyum cerah menyinari hatiku
langkah kakiku kokoh melangkah di hari yang pasti
Namun kini langkah kakiku layu,
hari-hari kian berlalu tak pasti
mengapa?
Sang surya tak tersenyum untukku lagi.
Melihat senyum sang surya
Hatiku terlambung ke angkasa
Sang surya mencurahkan hangat senyumnya
hatiku pun terlambung melampaui angkasa
Silogisme senyumanmu untukku:
Melihat senyum sang surya
Hatiku terlambung ke angkasa
Saat hatiku terlambung ke angkasa
tak ada aksara indah yang mampu
melukiskan girang hatiku
Sang surya tersenyum menyinari hariku
untaian aksara indah berguguran
tak ada yang mampu melukiskan
bahagia hatiku
Modus tolen senyummu untukku:
Sang surya tersenyum cerah menyinari hatiku
langkah kakiku kokoh melangkah di hari yang pasti
Namun kini langkah kakiku layu,
hari-hari kian berlalu tak pasti
mengapa?
Sang surya tak tersenyum untukku lagi.
Merasa bodoh?
Tidak, kamu tidak bodoh.
Merasa tidak mampu?
Tidak, kamu pasti mampu.
Kamu tahu?
Saat kamu mengenal siapa dirimu
kamu akan tahu
bahwa kamu itu hebat.
Orang yang mengenal jati dirinya
adalah orang yang mengerti
bahwa apa yang ia miliki
adalah sesuatu yang unik,
anugerah Tuhan.
Tidak peduli kata orang
sinisme, sarkasme;
kamu tidak mampu ini, tidak bisa itu.
Orang yang mengenal dirinya,
lebih hebat dari orang-orang sinis itu.
Apa jati dirimu?
Ingat, kamu serupa gambaranNya,
sudah jelas,
dalam dirimu ada citraNya.
Ia sempurna
begitu pula kamu
adalah yang disempurnakan
oleh kasih karuniaNya.
Masih merasa bodoh?
Kamu belum kenal siapa dirimu.
Tidak, kamu tidak bodoh.
Merasa tidak mampu?
Tidak, kamu pasti mampu.
Kamu tahu?
Saat kamu mengenal siapa dirimu
kamu akan tahu
bahwa kamu itu hebat.
Orang yang mengenal jati dirinya
adalah orang yang mengerti
bahwa apa yang ia miliki
adalah sesuatu yang unik,
anugerah Tuhan.
Tidak peduli kata orang
sinisme, sarkasme;
kamu tidak mampu ini, tidak bisa itu.
Orang yang mengenal dirinya,
lebih hebat dari orang-orang sinis itu.
Apa jati dirimu?
Ingat, kamu serupa gambaranNya,
sudah jelas,
dalam dirimu ada citraNya.
Ia sempurna
begitu pula kamu
adalah yang disempurnakan
oleh kasih karuniaNya.
Masih merasa bodoh?
Kamu belum kenal siapa dirimu.
Datang pergi
Bertemu
melihat
tetapi tak mau melihat
Mengapa kau palingkan
tatapan matamu
bagai kristal bening
Mengapa kau berpaling
menghindar kontak mata
seolah aku tak ada
Mengapa pula aku
merasa serba salah
Mengapa pula aku
berpaling mata darimu
Remuk hati
Saatku tahu
kau dengannya
Saatku melihat
kau menggenggamnya
Saatku mengetahui
ada dia di hatimu
Garis senyum mengiris
batin merintih menangis
Bodoh aku
menangisi angin gurun
yang tak kenal embun
Mengapa aku harus berpaling
masih adakah rasa itu?
Aku tak berani
menatap matamu
Menatap ke dalam matamu
serasa malu tak terbalut
seuntai benang merah
Menatap ke dalam matamu
serasa menelanjangi diriku sendiri
Maka lebih baik
aku berpaling
Pandang
Mata
dan hati.
Bertemu
melihat
tetapi tak mau melihat
Mengapa kau palingkan
tatapan matamu
bagai kristal bening
Mengapa kau berpaling
menghindar kontak mata
seolah aku tak ada
Mengapa pula aku
merasa serba salah
Mengapa pula aku
berpaling mata darimu
Remuk hati
Saatku tahu
kau dengannya
Saatku melihat
kau menggenggamnya
Saatku mengetahui
ada dia di hatimu
Garis senyum mengiris
batin merintih menangis
Bodoh aku
menangisi angin gurun
yang tak kenal embun
Mengapa aku harus berpaling
masih adakah rasa itu?
Aku tak berani
menatap matamu
Menatap ke dalam matamu
serasa malu tak terbalut
seuntai benang merah
Menatap ke dalam matamu
serasa menelanjangi diriku sendiri
Maka lebih baik
aku berpaling
Pandang
Mata
dan hati.
Telah kuduga
namun hati mengelak
pikiranku tergelak
hati ragu tapi lega
Telah kuduga
namun tak mungkin
rangkaian kalam sang pujangga
hanya estetika, mungkin?
Telah kuduga
dialog tak pasti
namun menjurus juga
semakin yakin hati
Masih menduga-duga
tetapi tidak mungkinlah
aku mengalir di sungai Gangga
ia mengalir, atau menyelam? Entahlah
Memang telah kuduga
tak perlu kuduga
tak ada yang perlu diduga
Semua sudah lugas
namun bukan yang kuingin
Untuk perjalanan panjang:
Kepada sang pujangga
Kusampaikan kalam
teruslah menyelam
tak cukup sebatas raga
Melebihi raga yang tak berdasar
capailah dasar hatinya
sentuh dasar hati
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
sentuh dasar hati
kenali lembut-kasarnya
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
sentuh dasar hati
ukirlah syair hatimu
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
Terakhir,
sentuh dasar hati
kenali lembut-kasarnya
tancapkan jangkarmu
Kalau itu memang pasti
namun hati mengelak
pikiranku tergelak
hati ragu tapi lega
Telah kuduga
namun tak mungkin
rangkaian kalam sang pujangga
hanya estetika, mungkin?
Telah kuduga
dialog tak pasti
namun menjurus juga
semakin yakin hati
Masih menduga-duga
tetapi tidak mungkinlah
aku mengalir di sungai Gangga
ia mengalir, atau menyelam? Entahlah
Memang telah kuduga
tak perlu kuduga
tak ada yang perlu diduga
Semua sudah lugas
namun bukan yang kuingin
Untuk perjalanan panjang:
Kepada sang pujangga
Kusampaikan kalam
teruslah menyelam
tak cukup sebatas raga
Melebihi raga yang tak berdasar
capailah dasar hatinya
sentuh dasar hati
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
sentuh dasar hati
kenali lembut-kasarnya
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
sentuh dasar hati
ukirlah syair hatimu
tancapkan jangkarmu
selalu ada harapan pasti
Terakhir,
sentuh dasar hati
kenali lembut-kasarnya
tancapkan jangkarmu
Kalau itu memang pasti
Kelambu hitam bertabur berlian
duduk di tahta raja dan ratu
dua bintang besar pemimpin malam
Indahnya langit malam ini
ingin kunikmati bersamamu
sepanjang jalan beriringan
namun tidak bersama
Ingin bersama
namun tidak bisa
aneh rasanya
Ingin bersama
namun hati menolak
bingung rasanya
Kamu lihat
dua bintang yang paling terang itu?
Sebenarnya itu bukan bintang
itu planet
Ingin aku bercerita
tentang planet-planet itu
kepadamu
bukan kepadanya
Kamu tahu Venus dan Jupiter?
terpisah jutaan kilometer
hanya 24 tahun sekali mereka berdampingan
seperti malam ini
Tak bisa kubanyakan
rindu menggebu
di hati Venus
untuk bertemu Jupiter
Biarlah malam ini untuk mereka
Kamu tahu planet sepanjang masa?
aku dan kamu
venus dan jupiter
terpisah puluhan kilometer
atau mungkin hanya semeter?
bisa kurasakan
rindu menggebu
di hatiku
untuk bertemu kamu
Biarlah malam ini untuk mereka
Venus dan Jupiter bercumbu
melepas 24 tahun rindu
sangat bahagia
melepas senyum ceria
Aku turut bahagia padamu Venus
aku juga merasakan itu
venus bertemu jupiter
melepas 24 jam rindu
bercanda tawa
melepas senyum jenaka
apakah kau bahagia, Venus?
sampaikan salamku pada Jupiter
Gemar dan butuh
Halus dan lembut
Kasar dan kokoh
Ringan bagaikan bulu
Lembut bagaikan kapas
Rapuh bagaikan Dandelion
Jari-jari menelusuri lengan
Halus bagaikan sutra
memancarkan kehangatan
di balik lunak dan lembut
Jari-jari mengelus lengan
berbisik rindu genggaman itu
kuat namun lembut
tangan-tangan kasar
pemberi naungan
Jari-jarimu kuat
dalam genggaman
hati tak ragu
bersamamu tak ada takut
bersamamu rasa nyaman
aku percaya padamu
Bersama kita arungi
hamparan air biru bening
genggamanmu
tak biarkan kutenggelam
tak ingin genggaman itu lepas
aku butuh kamu
Dalam setiap langkah
bersamamu
sederhana pintaku
Jagain aku
Halus dan lembut
Kasar dan kokoh
Ringan bagaikan bulu
Lembut bagaikan kapas
Rapuh bagaikan Dandelion
Jari-jari menelusuri lengan
Halus bagaikan sutra
memancarkan kehangatan
di balik lunak dan lembut
Jari-jari mengelus lengan
berbisik rindu genggaman itu
kuat namun lembut
tangan-tangan kasar
pemberi naungan
Jari-jarimu kuat
dalam genggaman
hati tak ragu
bersamamu tak ada takut
bersamamu rasa nyaman
aku percaya padamu
Bersama kita arungi
hamparan air biru bening
genggamanmu
tak biarkan kutenggelam
tak ingin genggaman itu lepas
aku butuh kamu
Dalam setiap langkah
bersamamu
sederhana pintaku
Jagain aku
Friday, March 9, 2012
Sajak dan Prosa 2012
0
comments
Filosofi Cintaku dalam Kasih Karunia: Patahan Rusukmu?
"Tak kubiarkan manusia itu sendiri"
Allah telah berjanji pada Adam
"Ia memerlukan teman yang sepadan"
Allah telah berjanji kepadamu kawan
Ia tak 'kan membiarkanmu sendirian
hidup dalam kesepian
Saat kamu terbaring lelah
dalam mimpi mengharapkan cerah
Allah punya rencana indah
Dari tulang rusukmu
Ia telah mengukir sosok semu
yang kamu harapkan bertemu
sosok lemah yang ingin kamu lindungi
sentuhan lembut yang menggetarkan nadi
sapaan halus yang menangkan hati
*****
aku pahatan rusuk yang patah
terhilang di antah-berantah
mencari di mana rumahku singgah
akulah cabang yang tersesat
terlepas dari tulang dada liat
mencari asalku yang tak terlihat
akulah turunan Hawa sang Putri
mencari jatung hati
yang harus kulindungi
akulah janji itu
tetapi aku masih ragu
apakah aku
patahan rusukmu?
Oleh:
(DEER)
Allah telah berjanji pada Adam
"Ia memerlukan teman yang sepadan"
Allah telah berjanji kepadamu kawan
Ia tak 'kan membiarkanmu sendirian
hidup dalam kesepian
Saat kamu terbaring lelah
dalam mimpi mengharapkan cerah
Allah punya rencana indah
Dari tulang rusukmu
Ia telah mengukir sosok semu
yang kamu harapkan bertemu
sosok lemah yang ingin kamu lindungi
sentuhan lembut yang menggetarkan nadi
sapaan halus yang menangkan hati
*****
aku pahatan rusuk yang patah
terhilang di antah-berantah
mencari di mana rumahku singgah
akulah cabang yang tersesat
terlepas dari tulang dada liat
mencari asalku yang tak terlihat
akulah turunan Hawa sang Putri
mencari jatung hati
yang harus kulindungi
akulah janji itu
tetapi aku masih ragu
apakah aku
patahan rusukmu?
Oleh:
(DEER)
Putih bagaikan salju
begitu pula dirimu
bagiku kamu sama seperti Dia
yang tak bercacat cela
tak ada yang salah dengan dirimu
Indah bagai panorama
kamulah estetika
polesan cat pada kanvas
lukisan indah Sang Seniman
rupa Agung diriNya
Sejuk bagaikan embun
akulah udara yang menanti
tetesan embun
bersama kita sempurnakan pagi
bersama kita sempurnakan karyaNya
Akulah kunci G
dan kamulah kunci F
bersama kita bernyanyi dalam harmoni
memadukan suara yang indah
menyempurnakan estetika
untuk kemuliaanNYa
Oleh:
(DEER)
begitu pula dirimu
bagiku kamu sama seperti Dia
yang tak bercacat cela
tak ada yang salah dengan dirimu
Indah bagai panorama
kamulah estetika
polesan cat pada kanvas
lukisan indah Sang Seniman
rupa Agung diriNya
Sejuk bagaikan embun
akulah udara yang menanti
tetesan embun
bersama kita sempurnakan pagi
bersama kita sempurnakan karyaNya
Akulah kunci G
dan kamulah kunci F
bersama kita bernyanyi dalam harmoni
memadukan suara yang indah
menyempurnakan estetika
untuk kemuliaanNYa
Oleh:
(DEER)
Subscribe to:
Posts (Atom)