"Kita akan membuat daftar harapan kita kedepan bersama selama setahun ini....",
suasana kelas yang ramai dipenuhi tawa dan canda perlahan mulai hening...
"Apa harapan pertama kalian?" Bu Vero mulai membuat point pertama dengan kapur putih pada papan hijau.
"NAIK KELAS BU...", jawab seorang siswi diiringi dengan gelak tawa beberapa anak. Jawaban jujur itu memang terdengar lucu, sudah pasti semua orang diangkatan ini mau naik kelas, sampai....
"Saya lengkapi, Naik Kelas Bersama, bagaimana?", jawab Bu Vero sambil menggoreskan kapur.
"SETUJU, YEAY!!!", jawab semua anak.
Kau tahu XD? Dari sederet harapan yang telah kita buat saat pertama kali berkumpul, aku hanya ingat yang satu itu, naik kelas bersama. Entahlah, belum pernah aku mempunyai ataupun memikirkan target seperti itu, yang selalu aku pikirkan adalah "Aku Naik Kelas Dengan Nilai Sempurna dan Memuaskan", "Semua Nilaiku Bagus", "Aku Dapat Ranking". Aku penasaran, apakah benar aku emm.... maksudku kita bisa mencapai target itu? Tapi sudahlah, itu hanya sebuah target dari sederet target lain yang kita punya, belum lagi jurusan apa yang mau kita capai.
Terlalu banyak taget yang harus aku capai. Pertama aku harus bisa beradaptasi dengan masa-masa berat di SMA, kemudian mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya, lalu menentukan apa jurusan yang akan aku pilih, IPA? IPS? atau BAHASA?.
Ternyata gak mudah mencapai 3 target secara bertahap.
Beradaptasi di SMA seperti beradaptasi di neraka! Mana masa ketika aku bisa belajar sambil tetap merasa santai seperti di SMP dulu? Aku masih bisa tertawa sambil mengerjakan soal Fisika, bercanda sambil mengerjakan latihan Matematika, aku masih bisa mengerti walaupun aku tidur saat pelajaran KWN, Sejarah dan Geografi yang sangat membosankan. Tapi semua berubah sejak aku masuk SMA.
Walaupun aku sudah frustasi, menangis, merintih dan kelelahan saat mengerjakan soal Fisika, Kimia dan Matematika, aku masih saja sulit mencapai targetku. Aku bingung!
Tapi aku gak mau menyerah! Aku terus berusaha, tak peduli rintangan didepanku.
"Eh, lo bisa tolong gw gak? Gw gak ngerti yang ini nih, pusing gw"
"Iya.. iya... tunggu bentar", dustaku pada seorang teman karena pada akhirnya aku tidak membantunya juga.
Tak usah menyangkal, aku sering melakukannya. Aku hanya tidak ingin diganggu.
Tetapi perlahan-lahan aku belajar untuk mau meladeni dan membantu mereka dengan kemampuanku yang pas-pasan. Tidak heran apa yang aku jelaskan atau tunjukan pada mereka sering salah :D
Setidaknya tanpa aku sadari aku sedang berusaha mencapai target pertama kita.
Sepertinya aku tidak bisa mencapai harapanku agar "Semua Nilaiku Bagus" dan "Aku Dapat Ranking". Satu-satunya harapanku adalah "Naik Kelas Dengan Nilai Sempurna dan Memuaskan".
Aku telah belajar memuaskan itu pasti sempurna tetapi sempurna belum pasti memuaskan, 100 itu sempurna tetapi sempurna itu belum tentu 100.
Aku pegang konsep ini setiap kali aku menghadapi kesulitan...
Ternyata aku bisa! Belum pernah aku merasa puas dengan nilaiku yang sempurna itu, 60 dari 20 adalah hasil yang sempurna, tetapi aku harus mencapainya lagi karena aku belum puas.
"Nilai gw ancur dah, turun terus kaga naik-naik", keluh seorang teman.
Apa respon kita, XD?
Pertama, "Ya ga apa-apa, masih ada kesempatan dilain waktu" -> tipe penyabar :o)
Kedua, "Nilai lo lumayan kali" -> tipe logis ;o)
Ketiga, "Ayo berjuang terus jangan menyerah!" -> bersemangat juang tinggi :D
Keempat,"Eh, masih mending nilai lo dari pada nilai gw ya, kaga berbentuk nih!" ->hopeless :(
dan Kelima, "Wah, sama dong, hahaha..." --> solidaritas tinggi :P
Pertama kali masuk SMA.....
"IPA? IPS? BAHASA?", kita sering bergeming ketika disodori pertanyaan "simple" itu. Ternyata lebih mudah memilih satu diantara seribu dari pada satu diantara tiga.
Hmm.. Kalau begitu aku coba mempermudah pilihannya...
"IPS atau IPA?"
"IPA atau Bahasa?"
"Bahasa atau IPS?"
Ternyata yang ini lebih sulit (-.-")
Apapun pilihannya, itu target dan masa depan masing-masing dari kita...
"Kalau gitu gw pilih Bahasa!"
"Gw masih bingung mau IPS atau IPA?"
"Gw udah mantep pilih IPS"
"Gw IPA aja!!"
"Aduh! IPA atau IPB neh?"
Hari semakin dekat, kita sudah punya pilihan sebagai kompas masa depan kita, tapi masih ada dari teman kita yang masih bingung, bagaimana ini?
Tidak ada hal lain yang bisa kita berikan selain saran :D
X:"Udah lo masuk IPS aja, lo kan jago tuh"
Y:"aduh, tapi bonyok gw maksain ke IPA nih"
X:"lo ngomong lagi ke bonyok lo kalau lo mau masuknya IPS"
Y:"gw udah sering ngomong tapi bonyok tetep ngotot gw masuk IPA"
X:"???"--> speechless
I:"Aduh gw bingung mau IPB ato IPA neh?"
L:"udah lo IPB aja, kan gampang tuh"
I:"tapi gw cinta IPA, gw suka Kimia, Fisika"
L:"ya udah IPA aja"
I:"tapi gw juga suka bahasa, gw cinta sastra"
L:"terserah lo deh..hehe" (-.-")
Hari-hari berlalu dengan cepat, rasanya lebih cepat dari kedipan mata ataupun kecepatan cahaya.
Sepertinya baru kemarin kita membuat janji bersama, esok hari janji kita dibuktikan, apakah kita semua menepati janji kita?
"Kita semua sudah membuat terget kita akan naik kelas bersama", hanya suara Ibu Vero yang terdengar memenuhi ruang kelas XD, semua merasa tegang pada hari itu, perut mulai terasa sakit, tangan berkeringat dingin, jantung berdegup keras mengiringi tarikan napas pendek, doa-doa mulai di panjatkan, tertawa garing-bergeming.
"Selamat, kelas XD naik kelas semuanya".
Sebuah penutup yang sangat sempurna dari Ibu Vero. Penutup itu tidak disambut meriah dengan teriakan histeris anak-anak, cukup tepuk tangan dan sorakan saja sudah dapat merubah atmosfer XD yang kosong dan dingin. Kita telah mencapai target kita bersama dan target kita sendiri. Sekarang adalah waktunya bagi kita untuk menenangkan diri sejenak, melupakan segala bentuk persaingan, ketegangan...
It's our Vacation :D
Akhirnya setelah menentukan berbagai rencana untuk bersenang-senang bersama, kita dapat menemukannya juga.
Makan siang bersama di Food Court Lippo besok siang...
Sungguh pengalaman yang cukup mengesankan bagiku, kita bisa berkumpul bersama di satu tempat untuk menikmati makan siang kita bersama. Rasanya enak sekali...
Enak, aku bisa meminta dan menyicip beberapa makanan temanku :D
"Buset, kecil-kecil makan lo banyak juga ya"
Ia dong, dibalik tubuhku yang kecil ini, aku bisa menyimpan dan menikmati santapan berkalori sebanyak yang aku suka tanpa takut pakaianku menyusut :)
"Ih, enak banget ga gendut-gendut"
Itu namany karunia, em... boleh minta waffle-nya lagi?
"Makan lo brutal juga ya? Biasanya makan lo anggun"
Haha, kalo makannya anggun biasanya makanan itu gak enak.
Setelah menikmati lezatnya makan siang, kita bersenang-senang menuju Time Zone, kita bermain beberapa permainan yang bisa dinikmati bersama. Rasanya seru juga bisa menikmati permainan basket gratis, bermain tenis meja "pletak-pletuk" sampai akhirnya acara puncak kita foto bersama :D
Foto studio dalam satu ruangan yang sempit, kita harus berdesak-desakan didalamnya.
Kita berpose segala pose yang kita suka, pose EXDEMIN, pose si muka nyolot, pose aib, pose foto keluarga, sampai kaki kita terasa keram didalam sana, tetapi hati kita terhibur. Kenangan ini kita rasakan bersama dan akan terkenang dalam diri kita...
Listen
Title di atas bukan sembarang title...
Title itu adalah ungkapan isi hati gw yang paling dalam :D (cie elah.. padahal dalam hati terus berharap jadi Mingle Lady,LOL...)
Yeap, gw mau sharing pengalaman yang gw alamin Senin siang kemaren sebagai,"Happy Single Lady".
Senin kemaren gw pergi ke Teras Kota sendirian,gw mau nonton film Sex and The City 2.
Hari itu juga gw mau belajar hemat men-save duit gw supaya gak banyak yang harus di keluarin. Biasanya kalo jalan sama temen-temen atau nyokap, gw bisa menghabiskan uang sekitar 100-150 ribu rupiah, uang sebanyak itu habis karena laper perut dan mata, kalo gak beli cemilan, beli asesoris. Gw belum pernah punya acara beli baju/shopping bareng temen-temen gw. Kalo shopping gw lebih suka jalan sama nyokap, dengan pertimbangan konsumsi dan transport nyokap yang tanggung, selebihnya gw harus gali dompet gw dalam-dalam dengan berat hati.
Kembali ke Single Lady Days out...
Untuk menghemat duit 103 ribu yang gw bawa, gw bawa bekal nasi+nugget, air putih di thermos alumunium dan satu saset nutrisari dari rumah.
(Untuk apa perlengkapan itu? :D)
Dari sekolah, masih lengkap dengan seragam kotak-kotak hijau favorit gw, gw berangkat ke TeKo naik angkot. Sebelum naik angkot, gw beli AQUA gelas dingin yang akan gw campur dengan sisa air putih dan nutrisari yang gw bawa. Setelah sedikit mencicipi, ternyata segar sekali dan racikan ini akan tetap segar dalam thermos gw.
Ternyata angkot masih ngetem. Sekitar 10 menit setelah gw duduk manis di angkot, datang pasangan Thea dan Aldo. Kejutan, ternyata mereka mau pergi ke TeKo juga, tapi mereka mau nonton film lain, mereka belum tau mau nonton apa, yang pasti mereka gak mau nonton film Sex and The City 2, ternyata Aldo kurang setuju dengan film itu, katanya ada adegan yang "yah begitulah"(a.k.a vulgar), percaya-gak percaya, gw rasa iman gw udah cukup tebal untuk menghadapinya. Menurut gw itu keputusan yang baik-baik aja, apalagi untuk kedua pasangan yang seperti mereka, anak kalem,alim. Gak kayak beberapa pasangan yang pernah gw liat.
Sambil berbincang-bincang sedikit, kami menikmati perjalanan menuju TeKo.
Gw ga banyak ngobrol, karena gw belum kenal deket sama mereka dan candaan mereka ya candaan mereka, candaan pasangan remaja, kalo gw nimpalin joke mereka rasanya jadi garing *Berasa jadi obat nyamuk dah gw,ahahaha...*
Sampai di TeKo, kami berpisah, Thea dan Aldo langsung naik lift, gw berbenah dulu ke toilet, "kalau mau makan bareng-bareng aja",mereka nawarin gw, "hmm.. oke-oke..", sambil agak manyun gw terima ajakan itu dengan senang hati, walaupun sempat terpikir mungkin agak ada rasa canggung, tapi gw lupain itu.
Singkat cerita, sehabis ke toilet, rapiin rambut dan bersiin muka, gw langsung naik ke atas dan beli tiket. Lagi-lagi gw ketemu mereka, mereka nonton Karate Kid. Seperti yang udah mereka tawarin, gw diajak makan siang bareng dan gw pun menerima. Kita turun escalator bareng dan ternyata....
Mata gw tertuju pada counter Lollipop, permen kesukaan gw. Merasa kangen dengan permen kesukaan gw itu, tanpa nengok kanan kiri ada mobil ato kaga, gw langsung nyelonong ke counter itu, eh ternyata Thea and Aldo mau langsung turun, so kita pisah lagi, ya..gak apa-apa deh.. :o)
Bingung...
Itulah kelebihan gw dalam memilih makanan kesukaan, Indira si Twina gw aja yang terkenal sabar, mau menolong dan rajin sikat gigi aja bisa jadi menggila kalo gw lagi bingung milih makanan karena walaupun dia udah turun tangan milihin makanan buat gw dengan berbagai pertimbangan tapi gw tetep aja bingung milih yang mana, bisa jadi 10 menit abis buat milih menu aja. Makanya Dira gak pernah ngasih gw option tambahan soal menu,,hehe...
Kali ini tanpa bantuan Dira gw makin bingung mau milih yang mana. Ada Lolli yang bentuk hati, ada yang bulet, ada yang kecil, sedang, gede(yang ini gw tolak jadi option, kemahalan :P), rasanya juga macem-macem. Setelah cukup lama memilih, gw pilih Lollipop sedang, bulat dengan rasa strawberi. Gw langsung menikmati Loli itu. Sambil menikmati Lolli gw melewati Gramedia dan gw tertarik buat beli novel.
Singkat cerita, setelah memilah-milah, gw akhirnya memutuskan untuk memebeli Novelnya Raditya Dika yang Cinta Brontosaurus,dengan pertimbangan gw memang lagi butuh cipratan humor :D
Selesai memilih buku, gw langsung jalan ke Blitz, tepatnya Auditorium 8.
Pintu Auditorium udah terbuka, tapi mas-mas/mbak-mbak yang jaga tiket belum ada, yah dari pada masuk duluan masih gelap, mending gw nunggu sambil duduk.
Disamping kanan gw agak jauh sedikit,ada sesosok wanita, sepertinya tante-tante yang sedang asik mainin HPnya yang segede tempe (a.k.a Black Berry). Beberapa saat kemudian gw rasa dia bukan tante-tante, sepertinya dia mbak-mbak ato mbak-mbak bermuka tante-tante ato tante girang? Karena tiba-tiba dateng cowo muda yang ngerangkul dia dengan mesra, ngobrol beberapa saat kemudian pergi lagi, sepertinya cowo itu pacarnya. Tak lama kemudian dateng lagi seorang tante-tante duduk di sebelah kanan gw. Sepertinya film yang akan gw tonton adalah film tante-tante (-.-"). Tante itu lagi makan popcorn Karamel yang menggugah iman gw untuk nyomot popcorn-nya. Mungkin si tante tau Small Sweet(istilah popcorn manis di bioskop)dia menggugah selera gw, si tante berjalan menjauh dan sialnya dia kaga nawarin gw, padahal gw udah ngarep tuh!
Kalo jalan sama temen-temen gw bisa langsung nyomot popcorn mereka tanpa minta ataupun ditawarin, gini apesnya jalan sendiri.
Akhirnya mas-mas tukang nyobek tiket dateng, belum ada orang yang masuk ke studio, merasa gak perlu nunggu siapa-siapa gw langsung aja masuk sendirian.
Sambil duduk manis di kursi E-12, gw mulai merasakan demo di perut gw, aih!Gw laper! Ini gara-gara small sweet si tante-tante yang tadi.. T~T
Aha! Muncul ide cemerlang dalam otak gw. Gw keluarin sisa bekal nasi nugget gw yang belum sempet habis sebagai cemilan sebelum nonton, ahaha...
Belum selesai menyantap cemilan berat gw, udah dateng beberapa orang, untuk menjaga image, gw menyimpan kembali nasi nugget yang tersisa 1 sendok makan.
Haus... Oh, tenang saja udah ada orange juice murahan racikan tangan gw,hehehe...
Film pun dimulai.....
Studio hari ini gak penuh,cuma di isi beberapa orang yang bisa diitung dengan jari tangan dan kaki gw.
Setelah beberapa lama, gw baru sadar di sebelah kanan dan kiri gw ada orang.
Tepat di sebelah kanan gw ada remaja cewe dan pacarnya, seorang cowo(ya iyalah). lagi mesra-mesraan, kadang-kadang tuh cewe cekikikan, untung aja gw ga minta gantian ama tuh cewe :P hehehe...
Di sebelah kiri gw, ada satu kursi kosong, lalu kursi berikutnya di isi pasangan muda mudi. Jika di gambarkan --> XX0DXX (ket. XX pasangan, 0 kosong, D Debby)
Dan gw baru mudeng kalo di deretan itu gw lah satu-satunya yang masih single! Hueee.... T~T ironis.. Dan kenapa acara jalan-jalan gw kali ini didominasi kehadiran cewe-cowo yang lagi pacaran? Apakah ini pertanda sebentar lagi gw akan punya pacar? AMIN...
Melihat kursi di sebelah kiri gw, membuat gw berharap ada yang mengisi kekosongan itu. Seperti hati gw yang bener-bener kosong ini...
Ckckck... Waktu SMP dulu ada aja cowo(khususnya kakak kelas) yang gw taksir, hati gw dipenuhi oleh sosok kakak kelas itu, hati ini gak pernah berhenti berbunga-bunga.
Sekarang, belum ada sosok yang bener-bener bisa ngambil hati gw, naksir dikit ada sih, tapi cuma sekedar kagum aja, gak booming.
Hampa...
Tapi gw merasa beruntung dengan kehampaan yang gw rasain sekarang, karena kalo gw lagi suka sama seseorang, hal yang paling bodoh yang gw lakukan adalah gw pendam rasa itu, gw gak berani ngungkapin sama orang yang gw suka. Gw cuma nyiksa, nyakitin diri gw sendiri, bisa dibilang rasa yang gw rasain cuma cinta sesaat, cuma saat gw membayangkan kehadiran cowo itu aja.
Gw lebih nyaman dengan kehidupan nyata gw sekarang ini, kosong tanpa beban.
Tapi harapan untuk punya cowo, udah pasti ada, gw serahin ke tangan Tuhan aja, pasti ada saatnya :D
Ternyata yang dibilang Aldo benar, ternyata banyak adegan yang "yah begitulah"-nya,, ahahaha...
Gw cuma bisa cekikikan, geli dan bergumam OMG saja,,hehehe... tapi bukan itu yang mau gw bahas,hehe...
Dari film Sex and The City 2 yang gw nonton, gw cukup belajar banyak hal.
Dari film itu gw belajar, kehidupan para wanita pasti erat kaitannya dengan materi, kemewahan, kemanjaan dan sex. Sebagai cewe normal, gw akui gw suka banget dengan keadaan seperti itu, punya banyak uang untuk beli dress baru setiap saat, pergi ke berbagai tempat, di layani pelayan 24 jam. Tapi, gw gak mau jadi cewe yang kayak gitu, gw harus tetep down to earth, kemewahan boleh aja, asal jangan berlebihan.
Untuk sex, yah... boleh-boleh aja UNTUK yang sudah menikah saja :D, yang belum, harap bersabar.
Bukan cuma itu, dalam film itu juga menceritakan bagaimana wanita bernama Samantha yang gak mau peduli soal peraturan di Arab kalau turis wanita harus berpakaian yang sopan, bertingkah laku yang sopan, sampai akhirnya dia di tahan karena kissing in the beach with a man, ahaha... Ini mengajarkan pada gw, kalau setiap tempat pasti punya aturannya sendiri dan suka-gak suka gw harus mau menerima aturan tersebut.
Selain itu gw baru menyadari sesuatu.
Sebuah aturan hanyalah formalitas yang tidak bisa mengubah kepribadian kita.
Dalam film SATC2 diceritakan ada sekumpulan wanita Arab yang sangat menyukai segala bentuk Fashion ala America. Tapi mereka gak bisa menggunakan pakaian ala America yang cenderung sexy, so bagaimana mereka bisa menikmati hobi mereka?
Ternyata aturan radikal yang mengekang mereka tidak bisa mengganggu hobi mereka. Dibalik selubung kelam mereka, mereka menggunakan pakaian koleksi musim panas America yang glamor dan keren. Bagi gw mereka benar-benar hebat, mereka bisa merasa puas bisa menggunakan pakaian tersebut tanpa harus pamer dengan banyak orang ataupun melanggar aturan yang ada. Salut buat nona-nona Arab yang Fashionable itu :D
Oh ya, sedikit laporan keuangan, gw bisa menghemat pengeluaran gw, gw berhasil memanage pengeluaran gw, gw cuma ngabisin sekitar 70 ribu rupiah,YEAY!
Tapi gw sedikit kecewa gw menyia-nyiakan duit 24 ribu untuk makan siang gw yang sama sekali gak ngenyangin. Gw makan di Wendis, gw sengaja pesen kid's meal karena waktu gw terakhir makan sama Dira, harga Kid's meal lagi promo,cuma 15 ribu rupiah, ternyata pas gw udah PEDE mesen, embaknya menyebutkan, "totalnya dua puluh empat ribu rupiah", gw udah kaget aja, untung duit gw masih ada segitu,wehehe....
Dan seperti yang kalian tahu, Kid's meal itu porsi para kiddy, sedangkan gw walaupun secara fisik masih bisa di sebut kiddy, tapi perut gw bukan perut kiddy, lebih cocok perut Buto Ijo, sekali laper brutalnya minta ampun.
Tau harganya udah berubah harga normal dan gak ngefek di perut gw yang brutal, mending gw makan Cup Corn terus makan dirumah deh.
Nah, bagaimana Feellez? Tertarik untuk hang out sendiri dan nonton Sex and The City 2??
Silahkan mencoba ;o)
Title itu adalah ungkapan isi hati gw yang paling dalam :D (cie elah.. padahal dalam hati terus berharap jadi Mingle Lady,LOL...)
Yeap, gw mau sharing pengalaman yang gw alamin Senin siang kemaren sebagai,"Happy Single Lady".
Senin kemaren gw pergi ke Teras Kota sendirian,gw mau nonton film Sex and The City 2.
Hari itu juga gw mau belajar hemat men-save duit gw supaya gak banyak yang harus di keluarin. Biasanya kalo jalan sama temen-temen atau nyokap, gw bisa menghabiskan uang sekitar 100-150 ribu rupiah, uang sebanyak itu habis karena laper perut dan mata, kalo gak beli cemilan, beli asesoris. Gw belum pernah punya acara beli baju/shopping bareng temen-temen gw. Kalo shopping gw lebih suka jalan sama nyokap, dengan pertimbangan konsumsi dan transport nyokap yang tanggung, selebihnya gw harus gali dompet gw dalam-dalam dengan berat hati.
Kembali ke Single Lady Days out...
Untuk menghemat duit 103 ribu yang gw bawa, gw bawa bekal nasi+nugget, air putih di thermos alumunium dan satu saset nutrisari dari rumah.
(Untuk apa perlengkapan itu? :D)
Dari sekolah, masih lengkap dengan seragam kotak-kotak hijau favorit gw, gw berangkat ke TeKo naik angkot. Sebelum naik angkot, gw beli AQUA gelas dingin yang akan gw campur dengan sisa air putih dan nutrisari yang gw bawa. Setelah sedikit mencicipi, ternyata segar sekali dan racikan ini akan tetap segar dalam thermos gw.
Ternyata angkot masih ngetem. Sekitar 10 menit setelah gw duduk manis di angkot, datang pasangan Thea dan Aldo. Kejutan, ternyata mereka mau pergi ke TeKo juga, tapi mereka mau nonton film lain, mereka belum tau mau nonton apa, yang pasti mereka gak mau nonton film Sex and The City 2, ternyata Aldo kurang setuju dengan film itu, katanya ada adegan yang "yah begitulah"(a.k.a vulgar), percaya-gak percaya, gw rasa iman gw udah cukup tebal untuk menghadapinya. Menurut gw itu keputusan yang baik-baik aja, apalagi untuk kedua pasangan yang seperti mereka, anak kalem,alim. Gak kayak beberapa pasangan yang pernah gw liat.
Sambil berbincang-bincang sedikit, kami menikmati perjalanan menuju TeKo.
Gw ga banyak ngobrol, karena gw belum kenal deket sama mereka dan candaan mereka ya candaan mereka, candaan pasangan remaja, kalo gw nimpalin joke mereka rasanya jadi garing *Berasa jadi obat nyamuk dah gw,ahahaha...*
Sampai di TeKo, kami berpisah, Thea dan Aldo langsung naik lift, gw berbenah dulu ke toilet, "kalau mau makan bareng-bareng aja",mereka nawarin gw, "hmm.. oke-oke..", sambil agak manyun gw terima ajakan itu dengan senang hati, walaupun sempat terpikir mungkin agak ada rasa canggung, tapi gw lupain itu.
Singkat cerita, sehabis ke toilet, rapiin rambut dan bersiin muka, gw langsung naik ke atas dan beli tiket. Lagi-lagi gw ketemu mereka, mereka nonton Karate Kid. Seperti yang udah mereka tawarin, gw diajak makan siang bareng dan gw pun menerima. Kita turun escalator bareng dan ternyata....
Mata gw tertuju pada counter Lollipop, permen kesukaan gw. Merasa kangen dengan permen kesukaan gw itu, tanpa nengok kanan kiri ada mobil ato kaga, gw langsung nyelonong ke counter itu, eh ternyata Thea and Aldo mau langsung turun, so kita pisah lagi, ya..gak apa-apa deh.. :o)
Bingung...
Itulah kelebihan gw dalam memilih makanan kesukaan, Indira si Twina gw aja yang terkenal sabar, mau menolong dan rajin sikat gigi aja bisa jadi menggila kalo gw lagi bingung milih makanan karena walaupun dia udah turun tangan milihin makanan buat gw dengan berbagai pertimbangan tapi gw tetep aja bingung milih yang mana, bisa jadi 10 menit abis buat milih menu aja. Makanya Dira gak pernah ngasih gw option tambahan soal menu,,hehe...
Kali ini tanpa bantuan Dira gw makin bingung mau milih yang mana. Ada Lolli yang bentuk hati, ada yang bulet, ada yang kecil, sedang, gede(yang ini gw tolak jadi option, kemahalan :P), rasanya juga macem-macem. Setelah cukup lama memilih, gw pilih Lollipop sedang, bulat dengan rasa strawberi. Gw langsung menikmati Loli itu. Sambil menikmati Lolli gw melewati Gramedia dan gw tertarik buat beli novel.
Singkat cerita, setelah memilah-milah, gw akhirnya memutuskan untuk memebeli Novelnya Raditya Dika yang Cinta Brontosaurus,dengan pertimbangan gw memang lagi butuh cipratan humor :D
Selesai memilih buku, gw langsung jalan ke Blitz, tepatnya Auditorium 8.
Pintu Auditorium udah terbuka, tapi mas-mas/mbak-mbak yang jaga tiket belum ada, yah dari pada masuk duluan masih gelap, mending gw nunggu sambil duduk.
Disamping kanan gw agak jauh sedikit,ada sesosok wanita, sepertinya tante-tante yang sedang asik mainin HPnya yang segede tempe (a.k.a Black Berry). Beberapa saat kemudian gw rasa dia bukan tante-tante, sepertinya dia mbak-mbak ato mbak-mbak bermuka tante-tante ato tante girang? Karena tiba-tiba dateng cowo muda yang ngerangkul dia dengan mesra, ngobrol beberapa saat kemudian pergi lagi, sepertinya cowo itu pacarnya. Tak lama kemudian dateng lagi seorang tante-tante duduk di sebelah kanan gw. Sepertinya film yang akan gw tonton adalah film tante-tante (-.-"). Tante itu lagi makan popcorn Karamel yang menggugah iman gw untuk nyomot popcorn-nya. Mungkin si tante tau Small Sweet(istilah popcorn manis di bioskop)dia menggugah selera gw, si tante berjalan menjauh dan sialnya dia kaga nawarin gw, padahal gw udah ngarep tuh!
Kalo jalan sama temen-temen gw bisa langsung nyomot popcorn mereka tanpa minta ataupun ditawarin, gini apesnya jalan sendiri.
Akhirnya mas-mas tukang nyobek tiket dateng, belum ada orang yang masuk ke studio, merasa gak perlu nunggu siapa-siapa gw langsung aja masuk sendirian.
Sambil duduk manis di kursi E-12, gw mulai merasakan demo di perut gw, aih!Gw laper! Ini gara-gara small sweet si tante-tante yang tadi.. T~T
Aha! Muncul ide cemerlang dalam otak gw. Gw keluarin sisa bekal nasi nugget gw yang belum sempet habis sebagai cemilan sebelum nonton, ahaha...
Belum selesai menyantap cemilan berat gw, udah dateng beberapa orang, untuk menjaga image, gw menyimpan kembali nasi nugget yang tersisa 1 sendok makan.
Haus... Oh, tenang saja udah ada orange juice murahan racikan tangan gw,hehehe...
Film pun dimulai.....
Studio hari ini gak penuh,cuma di isi beberapa orang yang bisa diitung dengan jari tangan dan kaki gw.
Setelah beberapa lama, gw baru sadar di sebelah kanan dan kiri gw ada orang.
Tepat di sebelah kanan gw ada remaja cewe dan pacarnya, seorang cowo(ya iyalah). lagi mesra-mesraan, kadang-kadang tuh cewe cekikikan, untung aja gw ga minta gantian ama tuh cewe :P hehehe...
Di sebelah kiri gw, ada satu kursi kosong, lalu kursi berikutnya di isi pasangan muda mudi. Jika di gambarkan --> XX0DXX (ket. XX pasangan, 0 kosong, D Debby)
Dan gw baru mudeng kalo di deretan itu gw lah satu-satunya yang masih single! Hueee.... T~T ironis.. Dan kenapa acara jalan-jalan gw kali ini didominasi kehadiran cewe-cowo yang lagi pacaran? Apakah ini pertanda sebentar lagi gw akan punya pacar? AMIN...
Melihat kursi di sebelah kiri gw, membuat gw berharap ada yang mengisi kekosongan itu. Seperti hati gw yang bener-bener kosong ini...
Ckckck... Waktu SMP dulu ada aja cowo(khususnya kakak kelas) yang gw taksir, hati gw dipenuhi oleh sosok kakak kelas itu, hati ini gak pernah berhenti berbunga-bunga.
Sekarang, belum ada sosok yang bener-bener bisa ngambil hati gw, naksir dikit ada sih, tapi cuma sekedar kagum aja, gak booming.
Hampa...
Tapi gw merasa beruntung dengan kehampaan yang gw rasain sekarang, karena kalo gw lagi suka sama seseorang, hal yang paling bodoh yang gw lakukan adalah gw pendam rasa itu, gw gak berani ngungkapin sama orang yang gw suka. Gw cuma nyiksa, nyakitin diri gw sendiri, bisa dibilang rasa yang gw rasain cuma cinta sesaat, cuma saat gw membayangkan kehadiran cowo itu aja.
Gw lebih nyaman dengan kehidupan nyata gw sekarang ini, kosong tanpa beban.
Tapi harapan untuk punya cowo, udah pasti ada, gw serahin ke tangan Tuhan aja, pasti ada saatnya :D
Ternyata yang dibilang Aldo benar, ternyata banyak adegan yang "yah begitulah"-nya,, ahahaha...
Gw cuma bisa cekikikan, geli dan bergumam OMG saja,,hehehe... tapi bukan itu yang mau gw bahas,hehe...
Dari film Sex and The City 2 yang gw nonton, gw cukup belajar banyak hal.
Dari film itu gw belajar, kehidupan para wanita pasti erat kaitannya dengan materi, kemewahan, kemanjaan dan sex. Sebagai cewe normal, gw akui gw suka banget dengan keadaan seperti itu, punya banyak uang untuk beli dress baru setiap saat, pergi ke berbagai tempat, di layani pelayan 24 jam. Tapi, gw gak mau jadi cewe yang kayak gitu, gw harus tetep down to earth, kemewahan boleh aja, asal jangan berlebihan.
Untuk sex, yah... boleh-boleh aja UNTUK yang sudah menikah saja :D, yang belum, harap bersabar.
Bukan cuma itu, dalam film itu juga menceritakan bagaimana wanita bernama Samantha yang gak mau peduli soal peraturan di Arab kalau turis wanita harus berpakaian yang sopan, bertingkah laku yang sopan, sampai akhirnya dia di tahan karena kissing in the beach with a man, ahaha... Ini mengajarkan pada gw, kalau setiap tempat pasti punya aturannya sendiri dan suka-gak suka gw harus mau menerima aturan tersebut.
Selain itu gw baru menyadari sesuatu.
Sebuah aturan hanyalah formalitas yang tidak bisa mengubah kepribadian kita.
Dalam film SATC2 diceritakan ada sekumpulan wanita Arab yang sangat menyukai segala bentuk Fashion ala America. Tapi mereka gak bisa menggunakan pakaian ala America yang cenderung sexy, so bagaimana mereka bisa menikmati hobi mereka?
Ternyata aturan radikal yang mengekang mereka tidak bisa mengganggu hobi mereka. Dibalik selubung kelam mereka, mereka menggunakan pakaian koleksi musim panas America yang glamor dan keren. Bagi gw mereka benar-benar hebat, mereka bisa merasa puas bisa menggunakan pakaian tersebut tanpa harus pamer dengan banyak orang ataupun melanggar aturan yang ada. Salut buat nona-nona Arab yang Fashionable itu :D
Oh ya, sedikit laporan keuangan, gw bisa menghemat pengeluaran gw, gw berhasil memanage pengeluaran gw, gw cuma ngabisin sekitar 70 ribu rupiah,YEAY!
Tapi gw sedikit kecewa gw menyia-nyiakan duit 24 ribu untuk makan siang gw yang sama sekali gak ngenyangin. Gw makan di Wendis, gw sengaja pesen kid's meal karena waktu gw terakhir makan sama Dira, harga Kid's meal lagi promo,cuma 15 ribu rupiah, ternyata pas gw udah PEDE mesen, embaknya menyebutkan, "totalnya dua puluh empat ribu rupiah", gw udah kaget aja, untung duit gw masih ada segitu,wehehe....
Dan seperti yang kalian tahu, Kid's meal itu porsi para kiddy, sedangkan gw walaupun secara fisik masih bisa di sebut kiddy, tapi perut gw bukan perut kiddy, lebih cocok perut Buto Ijo, sekali laper brutalnya minta ampun.
Tau harganya udah berubah harga normal dan gak ngefek di perut gw yang brutal, mending gw makan Cup Corn terus makan dirumah deh.
Nah, bagaimana Feellez? Tertarik untuk hang out sendiri dan nonton Sex and The City 2??
Silahkan mencoba ;o)
Everything is dark, spinning out and hurt...
Darah segar, kesakitan, luka, penyakit; rintihan dan ringisan...
Hal-hal yang paling gak bisa aku lihat dan dengar didunia ini.
Sekali aku melihat, akan terbayang dan aku rasakan dalam benakku selama beberapa menit.
Semenit terasa seperti berjam-jam. Seperti siksaan psikis yang tidak ada hentinya.
Walaupun aku menyaksikan kengerian itu dari layar kaca, walaupun bukan aku yang mengalaminya, tetapi aku bisa merasakannya.
Sabtu, hari dimana kengerian itu benar-benar aku rasakan.
Birthday...
Judul film dokumenter yang bagus, tetapi aku tahu ada kengerian yang tersimpan di dalam kepingan keperakan itu. Aku meminta guru Biologiku menyetel film yang satunya, Home, tetapi apa yang bisa aku lakukan, tidak ada yang mendukung pilihanku. Aku hanya bisa terdiam menyiapkan hati dan mental di dalam ruang kelas yang gelap itu. Hanya seberkas sinar matahari dari jendela dan sinar dari proyektor yang menyinari kelasku.
Eksposisi,
Subtitle menceritakan tentang seorang ibu hamil yang akan melahirkan anak dengan keadaan sungsang. Entah apa yang otakku lakukan, aku bisa membayangkan keadaan itu dengan begitu sempurna, aku memejamkan mata, berusaha menghilangkan pikiran itu, tetapi gambaran itu malah tampak semakin pekat. Aku mulai merasakan darahku mengalir deras ke arah kaki dan tanganku, jantungku memompa keras membuatku merasa pilu.
Bodohnya aku, rasa ingin tahuku membuatku menonton sepotong film itu dan melihat beberapa adegan kengerian. Aku memejamkan mata, tetapi aku mendengar teman-temanku meringis ketakutan, aku merasakan jantungku ikut meringis, aku merasakan hanya sesendok darah yang mengalir di kepalaku, aku merasa kekurangan oksigen.
15 menit ku rasakan penderitaan batin dan psikis itu, aku tidak tahan lagi didalam ruangan itu, tetapi aku belum terlalu kuat mengangkat kepalaku yang berat.
Aku meminta tolong Saskia temanku untuk mengantarkanku ke UKS.
Entah kenapa ia terlihat begitu khawatir dan takut, ia berusaha membantuku berjalan menuju meja guru.
Ekspresi yang sama terlukis pada wajah guruku, ia terlihat khawatir sekali melihatku.
Tanpa berlama-lama aku dan Saskia berjalan keluar kelas.
Koridor luar kelas begitu kontras,udara dingin terasa menembus kulitku, tetapi itu lebih baik, aku bisa bernapas lega. Kami berdua berjalan menelusuri koridor dan tangga menuju UKS.
Merasa bisa membawa diriku sendiri, aku berjalan menuju ranjang UKS sedangkan Saskia kembali. Aku mencoba membaringkan kepalaku yang masih terasa berat.
Mataku terpaku pada batang hidungku biasanya kecoklatan kini berwarna pucat.
Ternyata yang Saskia katakan sepanjang lorong benar, aku pucat sekali.
Aku tidak mau kejadian ini terulang lagi.
Aku ingin menghindari kengerian itu, tetapi itu mustahil.
Aku ingin melawan kengerian itu, tetapi aku tidak berani...
Mungkin aku akan terus berlari dari kengerian itu.
Pathetic.. (T~T)
Darah segar, kesakitan, luka, penyakit; rintihan dan ringisan...
Hal-hal yang paling gak bisa aku lihat dan dengar didunia ini.
Sekali aku melihat, akan terbayang dan aku rasakan dalam benakku selama beberapa menit.
Semenit terasa seperti berjam-jam. Seperti siksaan psikis yang tidak ada hentinya.
Walaupun aku menyaksikan kengerian itu dari layar kaca, walaupun bukan aku yang mengalaminya, tetapi aku bisa merasakannya.
Sabtu, hari dimana kengerian itu benar-benar aku rasakan.
Birthday...
Judul film dokumenter yang bagus, tetapi aku tahu ada kengerian yang tersimpan di dalam kepingan keperakan itu. Aku meminta guru Biologiku menyetel film yang satunya, Home, tetapi apa yang bisa aku lakukan, tidak ada yang mendukung pilihanku. Aku hanya bisa terdiam menyiapkan hati dan mental di dalam ruang kelas yang gelap itu. Hanya seberkas sinar matahari dari jendela dan sinar dari proyektor yang menyinari kelasku.
Eksposisi,
Subtitle menceritakan tentang seorang ibu hamil yang akan melahirkan anak dengan keadaan sungsang. Entah apa yang otakku lakukan, aku bisa membayangkan keadaan itu dengan begitu sempurna, aku memejamkan mata, berusaha menghilangkan pikiran itu, tetapi gambaran itu malah tampak semakin pekat. Aku mulai merasakan darahku mengalir deras ke arah kaki dan tanganku, jantungku memompa keras membuatku merasa pilu.
Bodohnya aku, rasa ingin tahuku membuatku menonton sepotong film itu dan melihat beberapa adegan kengerian. Aku memejamkan mata, tetapi aku mendengar teman-temanku meringis ketakutan, aku merasakan jantungku ikut meringis, aku merasakan hanya sesendok darah yang mengalir di kepalaku, aku merasa kekurangan oksigen.
15 menit ku rasakan penderitaan batin dan psikis itu, aku tidak tahan lagi didalam ruangan itu, tetapi aku belum terlalu kuat mengangkat kepalaku yang berat.
Aku meminta tolong Saskia temanku untuk mengantarkanku ke UKS.
Entah kenapa ia terlihat begitu khawatir dan takut, ia berusaha membantuku berjalan menuju meja guru.
Ekspresi yang sama terlukis pada wajah guruku, ia terlihat khawatir sekali melihatku.
Tanpa berlama-lama aku dan Saskia berjalan keluar kelas.
Koridor luar kelas begitu kontras,udara dingin terasa menembus kulitku, tetapi itu lebih baik, aku bisa bernapas lega. Kami berdua berjalan menelusuri koridor dan tangga menuju UKS.
Merasa bisa membawa diriku sendiri, aku berjalan menuju ranjang UKS sedangkan Saskia kembali. Aku mencoba membaringkan kepalaku yang masih terasa berat.
Mataku terpaku pada batang hidungku biasanya kecoklatan kini berwarna pucat.
Ternyata yang Saskia katakan sepanjang lorong benar, aku pucat sekali.
Aku tidak mau kejadian ini terulang lagi.
Aku ingin menghindari kengerian itu, tetapi itu mustahil.
Aku ingin melawan kengerian itu, tetapi aku tidak berani...
Mungkin aku akan terus berlari dari kengerian itu.
Pathetic.. (T~T)
Subscribe to:
Posts (Atom)