“Dengan kemampuan dan ilmu yang sudah kalian miliki, apakah siap kalian bersaing di dunia karir kedepan?”
Pendidikan merupakan sumbangsi terbesar dalam pembentukan karakter dan kematangan masyarakat, terutama dalam dunia karir. Masyarakat yang sadar pentingnya arti pendidikan, berlomba-lomba mengenyam pendidikan terbaik. Sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki pendidikan terbaik di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya, sehingga hanya calon siswa-mahasiswa pilihanlah yang bisa mengenyam pendidikan terbaik tersebut.
Sekarang ini, para peserta didik sudah paham arti penting pendidikan bagi mereka. Melihat sekolah dan perguruan tinggi yang semakin selektif memilih calon peserta didik, para siswa dan mahasiswa tidak lagi mengandalkan The Power of Money, melainkan The Power of Brain. Mereka bersaing secara sehat; menambah ilmu, mengejar berbagai prestasi, mengumpulkan nilai-nilai baik, mengasah bakat dan kreativitas agar mereka terbentuk menjadi pribadi yang berkualitas, yang pantas mengenyam pendidikan terbaik. Bagi mereka,ini adalah jalan untuk meraih sebuah impian yaitu memperoleh pekerjaan yang dapat menjamin kehidupan mereka.
Dari sebuah poling, sebanyak 12 dari 12 siswa-mahasiswa yang mengakui bahwa mengenyam pendidikan di sekolah atau pun di perguruan tinggi merupakan hal yang bermanfaat. Karena di sekolah atau pun perguruan tinggi mereka tidak sekedar memperoleh wawasan akademis dan non akademis, tetapi mereka juga belajar hal baru seperti; bersosialisasi, menyiapkan mental untuk bersaing menjadi yang terbaik, belajar mandiri manage waktu, disiplin mengerjakan tugas dan bertanggung jawab. Mereka merasa hal-hal tersebut adalah bekal yang diperlukan untuk menyiapkan masa depan mereka.
Sepuluh peserta poling menyatakan setuju bahwa kuliah diperlukan untuk menambah ilmu dan mengasah kemampuan dan 4 di antara 12 berpendapat bahwa kuliah sangat diperlukan untuk memperoleh gelar setinggi-tingginya, karena masa kini gelar juga menjadi kebutuhan dan jaminan untuk bekerja. Ada pula 3 pendapat yang mengutarakan belajar tidak harus dari bangku kuliah saja dan bahwa ilmu saja tidak cukup, seseorang juga harus memiliki keberanian untuk mencoba kesempatan pengalaman bekerja dan mengambil resiko berbisnis, bahkan 1 dari 3 pendapat tersebut mengutarakan bahwa kuliah tidak sepenuhnya mutlak dan penting karena kenyataannya banyak orang yang mampu berkarir tanpa mengenyam bangku kuliah.
Di luar sana masih ada siswa-siswi, khususnya lulusan SMA yang belum siap bekerja sebelum menjejaki dunia perkuliahan, mereka khawatir tidak bisa mendapat pekerjaan yang dapat menjamin kehidupan mereka jika mereka tidak kuliah dan punya gelar sarjana. Tetapi ternyata dalam poling 10 dari 12 siswa-mahasiswa menyatakan bahwa diri mereka sudah siap bersaing di dunia karir dengan kemampuan yang mereka telah miliki.
Satu dari 12 poling menyatakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa adalah pekerjaan yang sangat menjamin, karena bahasa tidak akan pernah mati dan dibutuhkan dalam segala pekerjaan, 2 dari 12 menyatakan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan jasa tidak akan pernah mati dan 2 dari 12 poling lain menyatakan pekerjaan yang berhubungan dengan inovasi juga merupakan pekerjaan yang menjamin. Selebihnya menyatakan bahwa segala pekerjaan bisa menjamin jika dikerjakan sesuai dengan keahlian dan dikerjakan dengan sepenuh hati dan maksimal.
Menurut saya, terjamin atau pun tidaknya suatu pekerjaan adalah hal relatif, tidak sekedar ditentukan dari jenis pekerjaan apa yang diambil atau pun berapa gaji yang akan ditetapkan bagi kita, tetapi lebih ditentukan oleh kesanggupan kita mengerjakan pekerjaan tersebut secara maksimal sehingga kita dapat memperoleh hasil yang setara dengan usaha kita. Bekerja hanya sarana, tidak ada pekerjaan yang menjamin 100% kehidupan kita, tetapi diri kita sendirilah yang menjamin kehidupan kita dengan bekerja. Sebenarnya ada banyak kesempatan kerja di luar sana, hanya saja terkadang orang-orang tidak bisa melihat kesempatan tersebut karena mereka dibutakan oleh ambisi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka saja. Bekerja yang tidak sesuai dengan keinginan adalah ketakutan utama sekaligus batu sandungan bagi orang-orang yang baru terjun di dunia karir. Mendapat pekerjaan yang tidak sesuai kemampuan bukanlah alasan yang tepat untuk merasa terhambat; sama seperti di dunia pendidikan sebuah tugas, PR atau pun ulangan tidak akan diberikan ketika murid-murid belum siap menanggung kewajiban tersebut, jika kita sudah diterima pada suatu pekerjaan, dapat disimpulkan tidak ada pekerjaan yang tidak dapat kita kerjakan.
Jadi, tidak ada alasan untuk takut mencoba berkarir dini hari, walau pun tanpa gelar sekali pun. Lebih baik memiliki pengalaman bekerja dengan hal-hal kecil dari pada tidak memiliki pengalaman sama sekali. (DEER)
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment