Satu rasa
berbaris dalam untaian kata
yang tak mampu dilafalkan lidah
Ia hanya bergulat,
meringkuk dipojok ruang gelap
menunggu seberkas cahaya
menyinari tubuhnya
Ketika cahaya terpantul
pada kulitnya yang berkilau
ia berharap
seseorang akan melihatnya,
seseorang akan mengerti,
seseorang akan menjamahnya
Tetapi sampai kapan
ia harus menunggu
terkunci dalam lorong gelap
dingin dan tak bertuan?
Sampai kapan ia menunggu
seseorang datang
membuka lorong gelap
membopong dirinya keluar dari sana?
Ia hanya sebuah rasa
teruntai dalam tiga kata
terpahat dalam loh hatiku
ia ingin didengar
ia siap berteriak
namun hanya mampu berbisik
Aku sayang kamu...
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment