![]() |
Moonboat to Dreamland - Hugh Williams |
Coba dengarkan lagu ini --> Dreamland
Aku menemukan lagu
ini saat aku mencari lagu Last Night, Good Night yang dinyanyikan oleh sang
Virtual Diva Hatsune Miku. Aku gak tahu banyak dan gak mengikuti perkembangan
Vocaloid, tapi aku akui lagu-lagu mereka sangat enak, salah satunya Dreamland
yang "dinyanyikan" oleh Megurine Luka.
Sampai detik ini aku
gak tahu arti lirik lagu itu, karena aku ga nemuin lirik lagunya baik dalam
Romaji atau terjemahan. Tapi lagu ini mampu membawaku ke dunia mimpiku, dunia
mimpiku dengan seseorang yang aku... sayang. Well, dia bukan pacarku, aku belum
punya pacar sampai detik ini, susah menemukan yang bisa jadi penyeimbangku,
bahkan "seseorang" ini pun masih belum bisa.
Dunia mimpi yang aku
bayangkan, bukan sekedar imajinasi yang gak nyata, justru imajinasi ini
didasari oleh pengalaman yang sangat nyata. Pengalaman manis yang pernah aku
alami dengan dia. Banyak hal yang belum bisa aku tuliskan dalam blog ini,
karena aku sendiri pun ga sanggup untuk menuliskannya di sini.
So, apa yang aku
alami?
Aku mengalami
suatu pengalaman saat aku begitu dekat dengan cinta.
Hahaha... Duh
galau deh...
Aku begitu dekat
dengan dia. Ibarat dalam musik, aku melodi dia adalah chord, penuntun melodi. Dia seseorang yang baik, menyenangkan, pintar dan seiman pastinya.
Hampir setiap hari
kami bisa bertemu. Dan pada momen-momen tertentu, kami menghabiskan waktu
bersama. Yah... Tidak banyak sih, tapi kalian tahu? Momen ini sangat berharga
bagiku.
Banyak hal-hal
yang mampu membuat aku tersenyum sendiri.
Saat mendengar,
melihat dan merasakan tetesan hujan, aku pasti ingat dia, pengalaman di bawah hujan, klimaks segala pertanyaan; apakah dia juga merasakan yang sama? Ada rasa yang berbeda saat itu, ketika dia menggenggam tanganku dan menuntunku menunju suatu tujuan.
Sekarang tetes hujan membawa
cerita yang hanya diketahui aku dan Tuhan. Mungkin dia juga tahu, tetapi
mungkin jalan dan rasa ceritanya akan berbeda.
Pertanyaan itu tidak pernah terjawab. Waktu berjalan, setiap kali melihat dia, harapanku pupus; saat aku tahu ia bukan seseorang yang aku... butuhkan. Dia hanya manis cinta sesaat. Tetapi aku suka saat merasakan rasa manis itu walau pun sebenarnya aku sadar, rasa itu... hambar.
Rasa manis itu... Hanya euforia yang aku buat. Semuanya biasa, tidak ada yang perlu diistimewakan.
Rasa
tinggal rasa. Semua hanya memori yang aku simpan ke dalam sebuah kotak. Sesekali aku membuka kotak itu dan melihat betapa bahagianya aku dulu saat jatuh cinta pada dia, begitu nyata. Tetapi aku juga merasa sedih, ternyata aku hanya jatuh cinta.
Seperti yang dikatakan Remi dalam Perahu Kertas, hati itu tidak pernah memilih, tetapi hati itu dipilih. Hatiku memang memilih dia, tetapi hatiku... mungkin bukan untuk dia.
Entahlah, tulang rusuk siapa aku?
Siapa yang akan memilih hatiku?
Sekarang aku menghadapi dunia yang lebih nyata. Aku tidak takut, karena aku tidak sendirian, aku punya Tuhan, keluarga, sahabat dan teman-teman baru di kampus. Dreamland yang ini mungkin akan selalu ada dan selalu aku kenang. Tetapi aku ingin membangun Dreamland yang baru.
Universitas Padjadjaran, bukan sekedar pilihan ku, tetapi Tuhan yang memang memilihkan tempat ini untukku. Aku bersyukur, setidaknya aku bisa tinggal cukup jauh dari seseorang itu. Dengan begini akan mudah bagiku untuk membangun impian yang baru, impian yang sebenarnya adalah rancangan Tuhan untukku.
Dan aku yakin rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan celaka. (Yeremia 29:11)
0 comments:
Post a Comment