Listen


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Monday, August 13, 2012

Mengandalkan Kasih KaruniaNya

Setelah satu minggu pergi mengurus keperluan kuliah, sore ini aku kembali mengajar Grace, murid keyboard-ku. Aku terpukau dan bahagia, aku kira setelah kurang lebih 1 minggu melepas Grace, ia akan malas belajar, ternyata dugaanku salah. Aku ingat sekali ada 2 lagu yang belum bisa Grace mainkan; Happy Ya Ya Ya dan Balonku, lagu anak-anak yang menurutku cukup sulit untuk dimainkan. Tetapi, sore ini aku mendengar Grace dapat memainkan lagu itu dengan baik.

Aku pun menambahkan lagu baru dengan chord baru, lagu Kartini dengan chord Am. Hari ini ia dapat memainkan lagu tersebut tanpa iringan dengan cukup baik dan aku cukup puas melihat hasil itu, esok hari aku akan kembali mengajarkan permainan yang lebih baik.

Rasanya tidak sia-sia aku menyetujui keinginan mama Grace agar aku kembali mengajar Grace selama libur kuliah 2 minggu. Dan sore ini bukan pula sebuah kebetulan aku diundang mengajar Grace, aku percaya Tuhan punya rencana.

Selesai mengajar Grace, mama Grace mengajakku ngobrol panjang-lebar tentang banyak hal.

Pertama tante bercerita tentang pergumulan yang dialami Grace. Sebagai pengikut Kristus yang sangat muda, ia mengalami deskriminasi oleh teman-temannya. Mama Grace membesarkan hati anaknya, tante melarang Grace membalas perkataan teman-temannya, sebaliknya mama Grace menyuruh Grace berterima kasih dan berkata, "tidak apa-apa, saya tahu Tuhan Yesus sayang saya."
Aku tertegun mendengar itu. Aku tahu ada makna tersirat dalam kalimat itu, makna yang sangat dalam. Aku merasa itu adalah kalimat luar biasa yang dikeluarkan oleh seorang anak kecil. Pengakuan iman Kristus.
Sejak kecil Grace sudah membaca Alkitab, awalnya Grace iri melihat keluarganya bisa membaca Alkitab bersama-sama setiap pagi dan malam, ia pun mau belajar membaca. Selain belajar, dengan imannya Grace juga berdoa kepada Tuhan, ia berdoa agar ia bisa membaca. Doa orang benar, besar kuasanya, Tuhan memberi kemampuan Grace melebihi anak-anak seusianya. Ia suka membaca renungan anak setiap pagi, bahkan Alkitab yang Grace pakai adalah Alkitab bahasa sehari-hari, bukan Alkitab untuk anak-anak.

Selain bercerita tentang Grace, tante juga bercerita tentang masa mudanya saat kuliah. Ini sangat menarik untukku, mengingat aku adalah mahasiswa baru.

Mama Grace bercerita bagaimana nasibnya sebagai anak perantauan yang kuliah di Jakarta. Dengan uang yang pas-pasan ia harus kos dan mengatur pengeluaran sehari-harinya sendiri. Kehidupannya selama kuliah dipenuhi banyak tantangan dan pilihan. Satu hal yang membuat tante tetap bertahan dalam keadaan tersebut adalah doa. Tante bercerita ia selalu berserah kepada Tuhan selama masa mudanya dan terbukti, Tuhan selalu mencukupi kebutuhannya dan menjaga tante dalam setiap langkahnya. Setiap pagi jam 5 tante bangun untuk berdoa dan menaikan penyembahan lalu membaca firman Tuhan. Setiap 2 kali seminggu tante berpuasa. Awalnya tante berpuasa untuk menghemat pengeluaran, maklum mahasiswa juga punya banyak keinginan, tetapi lama kelamaan tante berpuasa karena ingin menguatkan diri dari godaan, tante pun tetap berpuasa bahkan saat dalam kelimpahan. Dalam puasanya tante mendoakan banyak orang. Saat ini tante sudah tidak mampu berpuasa karena sakit maag, tetapi doa tante tidak pernah berhenti.

Hal yang terpatri dalam ingatanku, tante berkata:
"Dalam doa, berdoa untuk banyak hal. Pertama tante selalu mendoakan keluarga tante, tetapi tante tidak sering mendoakan keluarga tante, tante lebih sering mendoakan hamba-hamba Tuhan yang Tuhan pakai sebagai penginjil baik di Gereja atau yang di daerah terpencil. Mereka butuh back up dari kita."

Aku diingatkan kembali betapa besarnya kuasa doa. Dan aku teringat video yang aku tonton pada hari Minggu di Gereja, tentang project kita sebagai anak-anak Tuhan; menjangkau jiwa-jiwa. Cara menjangkau jiwa yang aku lihat dalam cuplikan itu adalah bukan dengan merekrut orang-orang untuk datang ke Gereja atau pun KKR, tetapi dengan mendoakan orang-orang tersebut. Dengan meminta tangan Tuhan terlibat dan Roh Kudus memenuhi kita, Tuhan pasti membukakan jalan dan memberikan kemampuan bagi kita untuk menjangkau jiwa. Bukan karena kuat kita, tetapi karena kekuatan Tuhan.

Tante juga membahas tentang pergumulan yang akan aku hadapi, sebagai mahasiswi di Bandung.
"Tidak ada larangan untuk bergaul, berteman dengan orang-orang yang tidak seiman, tante juga punya banyak kenalan yang tidak seiman, tetapi jangan pernah menjalin cinta dengan mereka."
Ini bukan pertama kalinya aku mendengar nasehat ini, sudah kesekian kalinya, tetapi entahlah nasehat ini selalu menamparku.
Sampai saat ini, aku belum pernah berpacaran satu kali pun, baik dengan yang seiman apalagi yang tidak seiman, belum pernah. Aku seolah diingatkan selalu, Tuhan pasti sudah menyediakan seseorang yang paling tepat sebagai pendamping hidupku dan aku tidak perlu khawatir.

Tante juga berpesan:
"Ada 2 hal yang sering menggoyahkan anak-anak Tuhan. Pertama, rasa ingin coba-coba, karena belum tentu dia jodoh kamu jadi kamu menganggap pacaran itu sekedar main-main. Kedua, pacaran sebagai ajang menyelamatkan jiwa, kamu pikir karena dia sudah cinta sama kamu, dia mau ikut sejalan dengan kamu. Jangan sekali-kali kamu coba itu."
Hal yang terlintas dalam pikiranku, ini adalah firman taurat, tetapi aku percaya ada kasih karunia di balik firman yang menekan tersebut. Tuhan tidak ingin anakNya jatuh. Aku teringat firman dalam 2 Korintus 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Sudah sangat jelas bagiku, tidak ada tawar menawar lagi. Aku tidak mau main-main dengan hal ini.

Semua yang aku lihat saat ini baik adanya, tetapi aku tidak tahu apa yang menungguku di depan sana. Aku tidak mau mengandalkan kekuatanku sendiri, aku ingin Tuhan turun tangan sepenuhnya dalam hidupku, aku ingin Roh Kudus aktif berperan dalam diriku dan mengontrol diriku, aku ingin menggunakan segala karunia yang Tuhan telah berikan kepadaku.

Tuhan menciptakan aku untukNya. Apa pun yang aku kerjakan, sekecil apa pun itu, semuanya untuk kemuliaan Tuhan.

Siang ini aku melihat pesan yang ditag oleh temanku melalui sebuah gambar. Pesan yang menjadi rhema bagiku:






Harapanku, Tuhan selalu menjaga hidupku. :)
Thanks Jesus...
For You I'm your beloved child.

0 comments:

Post a Comment

 
;