Hey kau pengecut! Pergi dari hidupku!
Seharian aku berdiri di hadapan dandang air
menampar-nampar sosok di hadapanku
Mana janjimu?
Mulutmu saja yang manis!
Berhenti merengek di hadapanku!
Aku takut, aku takut, aku takut!
Tapi apa yang kau takutkan?
Aku takut akan keputusanku!
Aku harus memutuskan sesuatu!
Tidak ada keputusan kedua,
karena itu hanya kebimbangan belaka
Yang ada hanya
berpikirlah 1000 kali!
Lantas?
Bagaimana dengan keputusan yang ku buat?
Lantas?! Semua terserah padamu
ambil atau campakan
Aku mau mencampakannya saja
Lalu, berakhir begitu saja?
Tidak, aku akan membereskan remah-remahnya
Terserah padamu.
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment