Aku ingin sekali memiliki tiket semacam itu,
apalagi aku suka sekali perjalanan panjang, aku berangan-angan ingin menjadi traveler suatu hari nanti, aku ingin keliling dunia, melihat keindahan setiap jengkal permukaan bumi... ;o)Memang terdengar berlebihan, tetapi tidak ada salahnya bukan jika aku suka bermimpi?? :D, cause I'm a dreamer, I can't help it! ;D
Tetapi....
Kenyataannya,
aku sudah memiliki tiket itu dari dahulu,
dan aku telah dan sedang menggunakan tiket itu, wow!
Aku juga baru menyadarinya tadi,
setelah 15 tahun aku menggunakannya...
Nama tiket itu adalah
"KEHIDUPAN"
Bapaku yang memberikan tiket itu untukku...
Dan aku harus menjaganya dengan sebaik mungkin...
Bagaimana bisa?
Biarkan aku menceritakannya:
15 tahun yang lalu Bapa telah mengantarku ke bandara,
Ia mempercayakan aku untuk memegagang tiket itu. Aku terus memegang tiket itu hingga aku menuju tujuan pertamaku(kelahiranku di bumi).
Akhirnya akupun sampai pada tujuan pertamaku,
tetapi aku benar-benar masih buta,
aku belum tahu apa-apa,
untuk itu Bapa menitipkan aku pada 2 orang yang sangat Ia percaya untuk menjagaku menuntunku...
Ternyata Bapa tidak hanya menitipkan diriku, Bapa juga mempercayakan kedua orang itu untuk menjaga aku dan 2 anak kecil lainnya, aku yang tertua. Anak kecil pertama berbeda 3 tahun denganku, yang ke dua baru saja Bapa titipkan 4 tahun yang lalu, aku berbeda 12 tahun dengannya,,hmmm.... cukup jauh..
Kedua orang itu juga mengajarkanku banyak hal...
mereka juga setia mengingatkanku pada Bapaku yang sedang menungguku dirumahNya.
Setiap minggu aku datang ke bait Bapa, membaca wasiat yang Bapaku berikan(kitab suci)..
Melalui wasiat itu, aku tahu banyak hal, rencana Bapaku, peringatan Bapa, laranganNya, kata-kata bijakNya yang selalu menenangkan hatiku...
Tetapi....
Seperti anak-anak yang lain juga,
aku anak yang sangat nakal...
Aku sering melanggar aturan berwisata,
berbuat seenak diriku, dan yang terburuk, terkadang aku tidak mau mendengar larangan dari kedua orang itu, padahal mereka adalah wakil Bapaku,
"maaf Bapa, tetapi itu tidak sepenuhnya salahku, terkadang mereka tidak bisa mengerti apa kehendakku, apa yang memang benar-benar terbaik untukku, karena aku yang tahu lebih banyak tentang diriku, bahkan terkadang mereka juga tidak peduli"..
Jika aku sudah merasakan tekanan seperti itu, aku sering sekali mendengan suara Bapa berupa bisikan yang halus yang menenangkan hatiku... Bapa memintaku untuk terus melanjutkan perjalananku...
Aku tidak mau mengecewakannya!
Aku akan terus melanjutkan perjalanan ini...
Tetapi, semakin lama aku merasa jenuh dengan perjalanan yang melelahkan ini,
terkadang aku ingin mengakhiri perjalanan ini, tetapi aku tidak berani, tiket pemberian Bapaku terlalu berharga untuk aku rusak, aku juga telah berjanji untuk menjaga tiket ini sampai masa berlakunya habis...
Aku tidak tahu kapan masa berlaku tiket ini akan berakhir,
yang aku tahu hanya..
Bapa berjanji akan menjemputku,
sebelum hari dimana masa berlaku semua tiket habis...
Aku ingin sekali segera bertemu denganNya,
tetapi aku harus memenuhi perjanjian antara aku dan Bapa,
aku berjanji akan memberi cendramata yang indah,
memberi hasil perkerjaanku yang terbaik untuk Bapa,
aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan berwisata ini begitu saja...
Tetapi apa yang dapat aku beri untuk Bapa????
Aku benar-benar belum menghasilkan apa-apa untuk membawa cendramata,
Bapa memang tidak membutuhkan cendramata yang indah, karena Ia memiliki segalanya,
tetapi setidaknya, aku ingin membuatNya bahagia,
aku terlalu sering menyusahkanNya...
Sekarang telah beredar banyak kabar,
bahwa masa berlaku tiket itu akan habis dalam waktu yang tidak lama lagi..
Banyak orang yang merasa takut, ada juga yang tidak peduli dan tidak mau tahu,
di tengah perasaan orang-orang tersebut,
aku dan beberapa orang tetap merasakan ketenangan,
tetapi aku tidak boleh santai begitu saja,
karena aku juga harus bersiap-siap menunggu kedatangan Bapa menjemputku,
aku harus siap sedia membereskan bawaanku, berpakaian yang rapih
dan lagi-lagi cendramata!!
Aku tidak ingin membuat Bapa kecewa karena aku mengingkari janjiku,
dan aku tahu Bapa tidak menyukai orang-orang yang ingkar janji....
Itu membuatku takut,
aku harus segera menghasilkan sesuatu yang terbaik untuk Bapa...
Karena akan tiba saatnya masa berlaku tiket itu berakhir,
semua anak-anak Bapa yang taat dan sudah bersiap, akan segera pergi bersamanya,
sementara orang-orang yang tidak tahu berterimakasih atas pemberian Bapa, yang seenaknya saja berbuat sesukanya selama perjalanan panjangnya, akan menerima hukuman dari Bapa..
Hukuman itu bersifat kekal, ganjaran yang sesuai bagi orang-orang yang keras kepala itu..
Aku tidak bermaksud menakuti siapapun kalian, tetapi aku hanya mengingatkan, Bapaku adalah Bapamu juga, Ia adalah seseorang yang baik hati, pemberi, pengasih, pemaaf, lembut, Ia tidak seperti manusia pada umumnya, Ia lebih sempurna melebihi manusia. Ia memiliki hati yang penyabar, tetapi Ia juga adalah sosok yang tegas, ia tidak plin-plan, Ia memberi kita banyak kesempatan untuk memperbaiki diri, tetapi kesempatan itu terbatas hingga masa berlaku tiket kita juga berakhir...
Jadi, bersiaplah,
berberes-bereslah dan berpakaian rapilah, karena Bapa akan segera menjemputmu.......
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment