Listen


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Friday, December 11, 2009

7 hari menuju 16 tahun...

Dear Feelle,
Penyesalan yang sia-sia....


Setiap orang pasti pernah menyesali suatu perbuatan yang ia buat...
Tetapi, penyesalan itu hanyalah penyesalan, yang tidak akan membuahkan apa-apa,,
hanya kesedihan yang kita rasakan saat menyesal...

Itulah yang aku alami hari ini....

Tepatnya pagi saat aku baru sampai sekolah,
seharusnya hari ini menjadi hari yang indah,
walaupun kondisi tubuhku juga tidak mendukung..
Aku flu dan batuk karena kebodohanku sendiri,
menikmati es krim saat udara dingin dan berkeliling-keliling Pamulang, saat udara tidak mendukung...

Aku ingin, pagi hari menjadi waktu yang penuh kesan yang baik...
Rupanya tidak...
Tadi pagi,
saat aku baru sampai kelasku,
aku melihat setumpuk kertas lembar jawab,
dan itu adalah lembar jawab PP matematika...
Aku melihat semua nilai-nilai yang ada,
kebanyakan anak mendapat nilai yang baik bahkan sempurna,
akupun mencari milikku,
di pikiranku terbayang angka 70an,
kalau jelekpun aku berharap aku mendapat 60an saja...
Ternyata, harapan itu hanya harapan,
lagi-lagi aku harus menguatkan mentalku melihat angka 23 pada kolom nilai....

Hati kecilku berbisik,
"mengapa ini harus terulang lagi?"
padahak\l aku sudah berusaha mengerjakan dengan sebaik-baiknya,
bahkan aku rela bergadang saat mengerjakan PP itu...
Dan hasilnya....

Sesaat aku berhasil bertahan,
ku kuatkan diriku,
samapai aku melihat catatan yang guruku berikan pada halaman belakang,
intinya,
ia bingung, heran,mengapa aku bisa se-down itu?
Padahal bab.1 dapat aku kuasai dengan baik,
dan ia jua bertanya,
mengapa konsepku bisa salah?
dan ia memberiku beberapa catatan konsep yang benar...

Saat membaca tulisan itu,
hatiku juga mulai bertanya,
"ada apa dengan diriku?"

Karena melihat nilai yang membuat mentalku down,
aku mulai menyadari,
saat proses belajar,
aku tidak mengikuti dengan baik,
aku terlalu tinggi hati...
Lagi-lagi karena masa laluku dulu..
Aku bisa melakukan dan menjadi yang terbaik dengan mudah,
seperti menjentikan jari-jari tanganku,
aku menerapkan hal tersebut di kehidupanku sekarang yang jelas-jelas berbeda..
Aku hanya mengandalkan memahami konsep,
tetapi aku tidak pernah mencoba untuk berlatih, karena kelalaian dan kurangnya waktu...
Dan aku teringat,
1 nilai merah, bertanda tidak naik kelas...
Aku mulai tidak bisa berpikir jernih..

Perlahan-lahan, sambil merenungi kesalahanku,
aku merasakan,
mataku sudah memberat,
air mataku mulai mengucur setetes demi setetes,
dan karena sudah tidak terbendung...
Aku mulai meluapkan emosiku...

Aku cukup bisa menahan emosiku,
setidaknya aku tidak berteriak saat menangis...

Memang berlebihan,
tetapi itu yang aku rasakan...
Perasaan gagal mulai menyelimutiku...

Teman-temanku yang menyaksikan hal itu,
mulai mendekatiku dan menghiburku...
Thanks guys,,
tapi...
Perasaan gagal itu lebih kuat dari pada hiburan mereka,
aku mulai melawan perasaan itu,
aku mulai menerima hiburan dan semangat dari teman-temanku...
Perlahan aku bisa membendung air mataku,
rasa sedih itu mulai memudar....
Dan...
Aku cukup kuat untuk berdiri lagi...

Mungkin sebagian dari kalian akan menganggap,
ini adalah hal yang konyol,
memalukan, aneh...
Menangis di depan banyak orang?

Bukanlah hal yang baru bagiku,
ini bukan pertama kalinya aku menangis seperti ini...
Saat aku SMP,
aku sering seperti itu,
bahkan dengan alasan yang sama (dapat nilai jelek,,ckckck..)
Walaupun itu konyol, memalukan, dan sebagainya...
Setiap kali aku selesai menangis,
aku merasakan kelegaan dalam hatiku,
seperti beban-bebanku itu terlarut dalam air mataku dan ikut terhapus sapu tanganku
yang sudah lembab...

Aku berharap,
ini teralhir kalinya aku berntidak lalai,
aku tidak mau menyia-nyiakan sisa waktuku lagi....

0 comments:

Post a Comment

 
;