Derap jarum detik
tiada henti
lebih dari kata
aku merindukanmu
Derapan detik
lebih cepat
dari setiap tarikan napasku
yang menghembuskan namamu
Lengan jarum jam
tak pernah lelah
adakah cinta semacam itu?
tanpa keluh dan kesah?
Jarum detik
tak pernah karat
layaknya hatiku
yang selalu menunggu
Menunggu hingga cinta itu datang
menunggu kamu, kamu dan kamu...
datang
Namun tak kunjung datang
Aku rapuh!
Tak seperti jam dinding itu
plastik kokoh yang tegas
Derap detik menyiksa
bak sayatan pisau di hatiku
membuatku gelisah
menunggu jawaban pertanyaanku
Apa itu kau?
Benarkah itu kau?
Mengapa hatiku gelisah?
Detik bergulir lagi
mengingatkan diriku
akan kenangan kita bersama
yang hambar.
Aku lelah mendengar detik.
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment