(Btw, judulnya postingan gue mirip-mirip judul bukunya Andrea Hirata ya??) xD
Akhirnya setelah hampir sebulan vakum (lagi) dari blog, malem ini gue bisa menyempatkan diri meng-ansos lagi di ruang tamu bersama pacar tercinta (komputer gue :D, maklum masih single hingga detik ini :P).
Well, gue mau sharing tentang kegitan terbaru dan pengalaman luar binasa apa aja yang udah gue lewati sebagai remaja labil kemalas-malasan ini.
Akhirnya setelah 2 minggu berturut-turut melewati ujian semester, gue bisa bernapas dengan sangat lega. Awalnya, gue kira dengan berakhirnya semesteran gue akan menghadapi hari-hari yang jauuuh lebih santai. Ternyata kenyataan berkata lain. Sekolah gue akan mengadakan event besar, PARADISA (FYI itu adalah Pasar Rakyat Di Sanur). Event besar ini perlu persiapan selama 3 minggu.
Hari pertama persiapan gue gabuuuut setengah idup (kenapa begitu?), well, gue bagian dari seksi publikasi yang cuma dikasih kerjaan jualan tas (semacam shopping bag gitu) dan kerjaan itu baru berlaku pada hari "H". What the hell? So 20 hari ke depan gue akan nganggur tanpa kerjaan yang berarti? Mendingan gue meliburkan diri.
Hari ke-dua, gue ditunjuk guru bahasa Indonesia gue untuk jadi bagian dari radio. YES!!! Asik banget! Itu bagian yang paliiing gue suka, belum lagi itu salah satu job impian gue, jadi penyiar radio :D. Tetapi karena ada perencanaan yang dalam kurang matang seksi publikasi, kepala koordinator utama meminta dibentuk pengurus baru yang mengurus bagian penjualan ticket, begitu juga dengan pembina publikasinya. Karena kebetulan yang waktu itu "kepo-kepo" nanya adalah gue dan 3 orang temen gue, akhirnya salah satu diantara kami harus ada yang menjadi koordinator ticketing. Awalnya gue gak mau jadi koordinator (walaupun gue belum tahu sama sekali apa sih kerjaannya koordinator), tetapi karena temen gue nunjuk gue dan gue juga mulai menyetujui, akhirnya jadilah gue memegang jabatan koordinator ticketing.
Karena jabatan ini juga, gue harus merelakan diri keluar dari seksi radio. Hueeee, sedih juga ga bisa berceloteh sepanjang hari di radio T.T.
Tapi karena gue yang udah memutuskan, gue juga yang harus bertanggung jawab. Ternyata mann, di sini kesibukan gue bermula dan gak ada habisnya, hari pertama gue dan rekan setia gue (sebut aja Ciel) keliling area SMA, bolak-balik dari lantai 2 ke lantai 3, kadang-kadang ke lantai 1 cuma buat ngedata siapa aja yang mau dan bisa jadi anggota ticketing. Hari ke-tiga dan seterusnya juga begitu, bahkan area gue merambat sampai ke sport hall dan auditorium, puas banget deh wisata keliling Sanur, ckckck. Gak cuma itu aja, gue juga udah buat perincian perlengkapan apa aja yang kita butuhkan dan sebaiknya bisa di sediakan anak perlengkapan.
Seharusnya hari ini kerjaan gue dan Ciel udah kelar, kami udah lewatin tahap mencatat nama-nama orang yang menjadi anggota ticketing, bahkan gue udah nyusun jadwal lengkap dengan pembagian shift dan job desk. Pagi ini gue juga udah berhasil ngumpulin semua anak yang terlibat ticketing dan melakukan briefing tahap pertama. Setelah semua udah jelas, di akhir briefing gue bisa merasakan kelegaan yang WAH banget lah, gue kagum sama kinerja gue, Ciel dan kawan-kawan. Pokoknya thanks God banget gue gak perlu keliling jauh-jauh nyari orang.
Tetapi sayangnya, kebahagiaan gue cuma bisa gue nikmati kurang dari 10 menit.
Rasanya baru semenit merasakan sensasi terbang di awan-awan dengan sayap-sayap gue, dan tiba-tiba aja sayap gue rontok dan gue jatuh ke tanah lagi.
Ada sedikit benturan antara gue dan koordinator stand yang lain, gue nerima laporan kalau beberapa anggota ticketing gue adalah anggota dia juga, awalnya gue jelasin kalau mereka fine-fine aja dan bersedia membantu di ticketing, tetapi setelah nanya pembina, ternyata ga boleh ada istilah double job. Oh mann, gue langsung shock, karena lumayan bayak juga anggota gue yang ternyata double job. Setelah gue total, semuanya ada 7 anak dari 28 anak. Akhirnya gue dan Ciel mulai datengin koordinator utama SMP untuk minta beberapa anak dari SMP yang masih nganggur. Untungnya koordinator yang satu ini sigap untuk membuat segala perkiraan. Gue akui dia hebat banget!
Beban gue terangkat satu, selanjutnya gue harus nyusun ulang nama anak-anak, jadwal dan pembagian shiftnya. Hadeeeh. Mantep banget.
Tetapi lepas dari tanggung jawab yang lumayan berat dan beban mental, gue cukup bisa menikmati pekerjaan ini, itung-itung gue bisa jadi manager kecil untuk saat ini. Ya ampun, ternyata jadi manager cukup susah juga ya, hahaha. Yah, kalau Paradisa, khususnya ticketing bisa berjalan lancar, gue akan sangat salut dengan diri gue. Si Leader dadakan. :D
Listen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment