Listen


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Saturday, April 24, 2010

4 Sekawan

Latihan Animal Farm hari itu sama melelahkannya dengan hari-hari sebelumnya...
Aku tak sabar menunggu hari esok.

Seperti biasa Feelle, aku pulang dengan angkutan umum hijau bercorak garis kuning melintang. Kaca belakang angkutan itu bertuliskan BSD-Ciputat. Sore itu aku pulang sendiri, biasanya aku bersama teman-temanku, Listia dan Dona. Jika pulang bersama, biasanya kami berbincang-bincang dan bercanda. Apalagi aku dan Dona, kami bisa terlihat sangat konyol di angkot, sehingga beberapa mata tertuju pada kami, tapi kami tak peduli.
Dengan tersirat kami mengatakan...
"ya...inilah kami..." :D

Tapi sore itu sangat berbeda.
Aku hanya duduk diam membisu, menunggu saat yang tepat berkata "kiri bang".
Dari pada merasa jenuh, aku melamun saja.
Tetapi tiba-tiba lamunanku pecah oleh sentakan angkot yang berhenti..
Sial...!!
Tapi sudahlah, memang seperti itu resiko jika melamun di atas angkot.
Ternyata akutan ini menyambut 3 orang siswa. 2 gadis berkerudung putih, satu anak cowo gembul.
Selagi akutan masih menunggu penumpang. Salah seorang gadis ber-rok abu-abu, panjang melambai-lambai
Ku kira ia melambai pada diriku,, ternyata pada seorang cowo di balik kaca angkot, tepatnya di belakangku...
*untung aku tidak membalas lambaiannya....*
Hmmm...
Aku rasa cowo itu pacar gadis itu.
Cowo itu tersenyum manis pada gadis itu melambai dan tertawa, sementara itu gadis yang lain yang ber-rok hitam, panjang sedang asik melihat HP si cowo gembul. Aku heran tidak ada percakapan diantara mereka. Mereka hanya saling memandang satu dengan lain, tersenyum lalu tertawa. Begitu juga dengan gadis ber-rok abu-abu dan pacarnya.

Setelah beberapa lama, cowo di balik jendela itu pergi ke gang seberang.
Seolah-olah menunggu percakapan mereka selesai, angkotpun berjalan perlahan.
Sepanjang jalan mereka tidak mengeluarkan satu katapun, suara yang terdengar dari mereka hanya gelak tawa. Mereka banyak menggunakan gerak tangan, jari dan mimik


Oh.. Aku baru menyadari ternyata mereka bisu... ('o')
Tapi mereka terlihat bahagia. Aku terus memperhatikan mereka, seolah-olah sekarang akulah yang bisu, karena aku bingung harus berkata apa.
Gadis ber-rok abu-abu itu mengalihkan pandangan matanya ke mataku dan tersenyum, aku membalas dengan senyuman pula. Mimik wajahnya seolah-olah berkata "Hai..." atau "Tersenyumlah...".
Entah kenapa, aku bahagia melihat keakraban mereka bertiga. Mungkin, kalau cowo di balik jendela tadi ikut serta, aku akan semakin penasaran melihat mereka :o)
Aku heran, mereka sangat menikmati percakapan tersirat mereka, aku penasaran apa yang mereka tertawakan.
Seolah-olah ingin menjawab pertanyaan yang ada dalam pikiranku, gadis ber-rok abu-abu itu menatapku dan tersenyum lagi...
Mungkin ia ingin menyampaikan "ya... inilah kami..."

Aku tidak tahu kemana tujuan mereka, sampai aku berhenti di tujuanku, mereka masih duduk manis, bercerita, bersenda gurau.

Perjalanan ke rumah aku lanjutkan dengan berjalan kaki.
Sambil mengingat kejadian tadi. Sungguh, baru pertama kalinya aku menyaksikan yang seperti itu.

Sungguh citra Allah sangatlah unik....
Aku lebih beruntung dari mereka, tetapi kelihatannya mereka lebih beruntung dari pada aku....
Ah... Semua orang di bumi ini adalah orang yang beruntung...
Tidak ada yang namanya kesialan..


"Kesialan hanya diucapkan oleh orang yang malas dan sulit bersyukur ;o)"

0 comments:

Post a Comment

 
;