I'm come back Feelley... :D
Seperti biasanya, sore ini gw mau men-sharing cerita dan pengalaman gw
Hmm...
Sekilas gw membaca title di atas, gw merasakan ada sedikit nuansa horor, dingin dan gelap pastinya, nuansa hati gw semakin didukung oleh mp3 media player gw yang berjudul
Requiem of Dream, soundtrack Clint Mansell dari Film favorit gw,
Lord of The Ring..
Tetapi sebenarnya, cerita yang mau gw shared sore ini gak sehoror judul dan mp3 yang lagi gw dengerin sekarang.
Cerita ini hanya sekedar pengalaman yang gw rasain kemaren, saat pergi dan pulang latihan kelompok drama di rumah temen gw Bernadette.
--------------------------------Part 1--------------------
Pembagi waktu dan Pengambil keputusan yang buruk
Jumat, 30 Mei 2010
adalah hari tersibuk dan termeletihkan yang pernah gw rasain.
Bagaimana tidak, gw pulang sekolah jam 11.45 + 15 menit karena ada pengarahan dari Suster Fransisco.
Dengan bermodal istirahat 30 menit, gw ikut kegiatan Pelajaran Tambahan Kimia selama kurang lebih 45 menit. Setelah selesai kegiatan Peltam, gw dan Nene melanjutkan ikut latihan paduan suara hingga pukul 14.30.
Sumpeh hari itu gw capek banget, malah pulang sekolah gw harus jalan kaki ke pasar modern buat nyari angkot hijau kuning Turun angkot jalan kaki lagi untuk masuk ke perumahan (tepatnya perkampungan) rumah gw, ckckck...
Gw sampe di rumah sekitar jam 15.45, gw bener-bener harus bisa memanage waktu yang singkat itu untuk bersiap-siap.
Setelah selesai bersiap-siap dengan properti drama, perut berbekal nasi+telor dadar+kecap, dan sebotol susu coklat untuk nanti malam, gw berangkat ke rumah Bernadette.
Tidak lupa, gw berdoa dan memakai minyak urapan dulu sebelum pergi, karena gw tau, gw akan pergi jauh dan kembali pada malam hari, waktu yang sangat rawan kejahatan.
Dan gw yakin Tuhan selalu bersetaku... :D
Seperti biasa, ke BSD-pun gw menggunakan angkot hijau-kuning. Waktu gw berjalan ke tempat pemberhentian angkot,di Pertigaan Makam, gw melihat 1 angkot hijau melintas dengan cepat, sebelum gw sempat melambaikan tangan. Dengan sabar, gw menanti angkot hijau yang lain.
Ternyata tidak perlu berlama-lama, tidak sampai 2 menit, angkot hijau lain datang menghampiri gw.
Oh shit! Sumpeh, angkot itu penuh banget!
Memang masih ada tempat duduk yang tersisa untuk gw, tapi itu gak layak disebut tempat duduk, ukurannya sempit banget!!
Sempat terpikir oleh gw untuk berdiri aja di pintu angkot bersama seorang abang-abang yang juga sedang gelayutan di pintu tersebut, tetapi karena sudah terlanjur masuk kedalam angkot, gw duduk aja di tempat itu.
Sumpeh, gw cuma kebagian duduk 3 CM, kurang lebih selama 15 menit gw duduk seperti itu. Tulang ekor gw bener-bener terasa sakit, kaki gw udah mulai keram, gw cuma berharap ada seorang penumpang yang turun.
Akhirnya yang gw harapin gak sia-sia, ada 1 ibu-ibu yang akhirnya turun, gw segera mengambil tempat duduk bekas ibu tersebut. Wajah gw bener-bener menunjukan wajah bahagia, damai dan tentram, sampe-sampe seorang ibu menertawai gw, ckckck... Menyedihkan.
Setelah sampai Pasar Modern, gw segera melanjutkan perjalanan ke rumah Bernadette.
Sungguh, ini perjalanan paling menyebalkan bagi gw!
------------------------------------Part 2---------------------
Cowo Terkutuk!
Dalam perjalanan menuju rumah Bernadette, gw melewati jalan-jalan perumahan, yang cukup sepi. Untung saja kali ini hari masih terang, jadi gw gak perlu takut seperti minggu lalu, saat ke rumah Bernadette dengan tujuan yang sama seminggu yang lalu.
Gw berjalan dengan penuh damai hari ini, walaupun disepanjang jalan dari pasar modern, gw mendengar siulan-siulan kurang ajar para pemuda gak perlu dikenal dan supir angkot yang melintasi gw. Gw sih udah biasa dengan keadaan seperti ini. Bagi gw, itu hak mereka untuk siul-siulin orang sampe bibir kering. Merasa risih udah pasti, tapi gw gak ada masalah dengan hal tersebut, pokoknya selama mereka gak nyentuh gw.
Lega rasanya telah melewati siulan kurang ajar orang-orang yang gak cendikiawan itu, sekarang gw melanjutkan perjalanan lagi. Kali ini gw melewati sebuah gang yang terdapat warung dengan kaleng kerupuk merah dan Warteg Cemara. Di gang ini banyak motor yang lewat sana-sini, gw memilih berjalan di pinggir kiri di samping trotoar bersemak-semak saja. Tiba-tiba dari arah berlawanan datang seorang pemuda (lagi!) yang mengendarai motor dengan lambat(kira-kira kecepatannya 20km/jam), kurang ajarnya, gw rasa dia sengaja mengambil jalur lurus di depan gw tanpa berbelok, sehingga gw harus naik ke trotoar bersemak-semak. Padahal jelas-jelas dia ngeliat gw di depannya dan jalanan tidak rame saat itu.
"FUCK!", itu umpatan yang keluar dari mulut gw buat cowo brengsek itu!
Sumpeh, gw gak gau apa yang ada dipikiran orang itu. Waktu gw naik ke trotoar gw ngeliat dia natap gw, rasanya mau gw tonjok mukanya!
Akhirnya gw berjalan lagi dengan hati dan wajah yang udah memanas, sepanjang jalan gw selalu mencurigai orang-orang bermotor di sekeliling gw.
--------------------------------Part 3-------------------------
What a damp, cold, dark night
Selesai latihan drama, gw dan temen-temen jalan bareng ke arah taman jajan. Yemi, Gaby, Bernadette, Cindy, Nanda, Nio dan Kangga punya acara mau makan malam bersama, sedangkan gw dan Saskia langsung pulang, karena pertimbangan waktu, apalagi gw, rumah gw jauh, gw takut aja keabisan angkot. Sebenarnya gw pengen banget nyoba nikmatin suasana makan malem di taman jajan bareng temen-temen gw, tapi... ya sudahlah, lain kesempatan aja.
Saskia dijemput mamanya, dengan berbaik hati mamanya Saskia mau mengantar gw ke Pasar Modern BSD. Beruntungnya gw, seenggaknya gw bisa menghemat energi.
Setelah sampai tepat di samping Santa Ursula, gw turun, gak lupa berterimakasih sama mamanya Saski dan Saski tentunya :D, gw segera menelusuri jalan menuju pangkalan angkot.
Malam itu, gelap dan dingin, gw gak bisa melakukan apa-apa selain diam atau bersenandung kecil saja. Minimnya penerangan, membuat gw hampir ga bisa liat apa-apa, jalan yang gw lalui cuma di terangi seberkas sinar lampu yang berasal dari, lampu jalan orange remang-remang, warung pecel, warteg dan kedai makan kecil yang masih buka. Gak heran gw sering kesandung kerikil-kerikil.
Lagi-lagi kejadian sore saat perjalanan gw ke rumah Dette terulang, gw mendengar siulan-siulan minta dihajar kali ini, tetapi lagi-lagi gw berdiam diri. Gak sedikit gw melihat orang yang berdiri mengamati gw di balik pagar pembatas Pasar Modern dan jalan yang gw lalui. Gw cuma bisa berdoa aja, minta ketenangan diri dan perlindungan pastinya, dan gw percaya gw gak sendirian malam itu.
Terbukti, gw selamat dari hal-hal yang gak gw inginin malam itu. Gw bisa sampai di pangkalan angkot, tanpa memilah-milah, gw langsung naik angkot yang lampunya menyala, ternyata itu angkot terakhir, beruntungnya gw :D....
Dan yang membuat gw merasa lebih aman, malam itu hampir semua penumpangnya adalah ibu-ibu rumah tangga yang baru pulang Shopping, "wah!! sepertinya sudah bulan baru nih bagi para mama :D", pikirku saat melihat seorang ibu-ibu yang menggendong anak bayinya yang berusia 9 bulan dan dikawal oleh baby siternya yang sibuk sekali membawa tas dan bungkusan besar berlabel MATAHARI.
Ckckck... Kasihan juga si mbak, yah... tapi mau bagaimana lagi, itu karir :)
Akhirnya, gw sampai di Pertigaan Makam, bertemu papa dan gw pulang dengan selamat, utuh dan lelah :o)
Sambil menikmati perjalanan pulang di atas motor, gw ngecek HP gw...
Gw menemukan bejibun sms dari mama, papa dan Yola,,
Ckckck.... Thanks for your attentions :D
Really.....
I do believe, God won't leave me alone...
I'm lonely now, but I'm not feel alone... :D
Because I know, You always loves me
Thanks Jesus...